Jumat, 29 Maret 2024

Harga Kedelai Impor di Kudus Tembus Rp 10 Ribu Per Kilogram

Anggara Jiwandhana
Jumat, 7 Mei 2021 12:46:22
Seorang pekerja tengah mengayak sari kedelai bahan dasar tahu di pabrik tahu di Desa Karangbener, Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
[caption id="attachment_217021" align="alignleft" width="880"] Seorang pekerja tengah mengayak sari kedelai bahan dasar tahu di pabrik tahu di Desa Karangbener, Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Harga kedelai impor di Kabupaten Kudus kembali mengalami kenaikan di awal Mei 2021 ini. Harganya kini menembus Rp 10 ribu per kilogram. Harga saat ini pun jadi kenaikan yang paling tinggi dibanding bulan-bulan sebelumnya. Padahal harga jual normalnya berkisar Rp 6.500 per kilogram. Sementara pertengahan Maret 2021 lalu, harganya naik di Rp 9.800 per kilogram. Manajer Primer Koperasi Tahu-Tempe Indonesia (Primkopti) Kabupaten Kudus Amar Ma'ruf mengatakan jika permintaan di pasar kini mulai menurun seiring naiknya harga kedelai. “Kalau untuk permintaan saat ini rata-rata 15 ton, sebelumnya bisa mencapai 20 ton,” katanya, Jumat (7/5/2021). Walau demikian, pihaknya memastikan ketersediaan stok masih aman untuk kebutuhan perajin tahu dan tempe. Stok kedelai saat ini, lanjut dia mencapai 40 ton lebih. “Sehingga jika permintaan sewaktu-waktu naik, bisa tercukupi,” ujarnya. Amar mengatakan, kenaikan harga sendiri disebabkan adanya kenaikan indeks perdagangan dan keterlambatan masa panen dari negara asal, yakni Amerika. “Sehingga lagi-lagi mengalami kenaikan harga di awal bulan ini,” jelasnya. Untuk diketahui, jumlah perajin tahu dan tempe di Kabupaten Kudus diperkirakan mencapai 300 lebih. yang tersebar di sejumlah kecamatan. Seperti Kecamatan Mejobo, Kota, Jekulo, Kaliwungu, Dawe, Bae, Gebog, Undaan, dan Jati.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar