Jumat, 29 Maret 2024

Bupati Ajak Pengusaha di Kudus Berzakat di Gerakan Cinta Zakat

Anggara Jiwandhana
Kamis, 6 Mei 2021 15:09:45
Bupati Kudus HM Hartopo saat meresmikan gerakan cinta zakat bersama Ketua Baznas Kudus Aris Syamsul Ma'arif. (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_216898" align="alignleft" width="880"] Bupati Kudus HM Hartopo saat meresmikan gerakan cinta zakat bersama Ketua Baznas Kudus Aris Syamsul Ma'arif. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Bupati Kudus HM Hartopo mengajak seluruh pengusaha di Kabupaten Kudus untuk berzakat dalam gerakan Cinta Zakat dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kudus. Tujuannya, adalah turut meringankan beban pemerintah daerah dalam mengentaskan kemiskinan di Kabupaten Kudus. Seperti permasalahan rumah salah satu warga yang mau ambruk beberapa waktu lalu. Begitu juga dalam memberikan santunan warga miskin dan anak yatim/piatu. Santunan dapat langsung diberikan secara cepat. “Kalau tidak segera ditangani, rumah akan roboh. Padahal jika memakai dana APBD, rentang waktu antara pembuatan proposal sampai dengan realisasi bisa mencapai satu tahun,” ucap Bupati Hartopo saat me-launching gerakan tersebut, Kamis (6/5/2021). Pemkab sendiri, sambung dia, belum dapat secara maksimal memberikan bantuan karena refocusing anggaran di masa pandemi. Namun, dengan zakat, Hartopo yakin bisa dengan cepat memberikan solusi kepada masyarakat. Hartopo menambahkan, sampai saat ini para aparatur sipil negara (ASN) juga telah berzakat melalui BAZNAZ secara berkala. Oleh karena itulah pihaknya ingin para pengusaha juga turut ikut berzakat di BAZNAS Kudus. “Kami juga akan menggandeng instansi vertikal untuk berzakat sehingga dampaknya bisa lebih terasa bagi masyarakat Kudus,” ungkapnya. Walau demikian, Hartopo tidak menargetkan nominal zakat yang akan dikumpulkan. Pihaknya meminta pegawai dan pengusaha berzakat secara sukarela. Untuk kemudian, zakat akan didistribusikan secara proporsional oleh BAZNAS bersama Pemkab Kudus. “Kami tak menargetkan jumlahnya, karena ini dilakukan secara sukarela. Insyaallah prosesnya halal, aman, dan dikelola secara transparan dan akuntabel oleh BAZNAS,” jelasnya. Ketua Baznas Kabupaten Kudus Aris Syamsul Ma'arif megatakan, banyak dari perusahaan di Kudus sebenarnya turut melakukan zakat. Hanya memang tidak pernah secara langsung atau tidak tercatat. “Banyak yang berzakat cuma rahasia, jadi memang tidak tercatat,” ucap dia. Namun, karena saat ini sudah ada Baznas, maka pihaknya pun mendorong perusahaan bisa berzakat di lembaga zakat milik negara tersebut. Sehingga potensi zakat di Kota Kretek bisa jelas terlihat. Khusus untuk ASN di lingkungan Pemkab Kudus sendiri, per tahunnya saja, sambung dia, hampir mencapai Rp 3 miliar.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar