Jumat, 29 Maret 2024

Penumpang Positif Covid-19 Lolos Terbang dari Semarang, Ganjar Langsung Sidak Bandara A Yani

Ali Muntoha
Kamis, 6 Mei 2021 13:33:23
Gubernur Ganjar Pranowo melakukan sidak di Bandara A Yani Semarang. (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_216840" align="alignleft" width="880"] Gubernur Ganjar Pranowo melakukan sidak di Bandara A Yani Semarang. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Semarang – Seorang penumpang berinisial MYA (21) diketahui positif Covid-19 dari hasil tes PCR. Namun Rabu (5/5/2021) kemarin, mahasiswa salah satu perguruan tinggi di Semarang itu lolos terbang dari Bandara A Yani Semarang ke Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah. Penumpang tersebut baru dilakukan isolasi, setelah ketahuan oleh petugas di Bandara Iskandar Pangkalan Bun. Mahasiswa ini diketahui sebagai warga Kecamatan Arut Selatan, Pangkalan Bun. Mengetahui hal ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kamis (6/5/2021) langsung melakukan sidak di Bandara A Yani Semarang. Ganjar langsung menuju ke Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) yang ada di bandara. Tiga orang petugas terkejut dengan kedatangan Ganjar yang mendadak itu. Kepada para petugas, Ganjar menanyakan kronologi penumpang yang positif Covid-19 tersebut. Para petugas kebingungan dan berusaha menjawab dengan tenang. "Itu kemarin yang kasus positif bagaimana, proses validasinya seperti apa. Kenapa sampai enggak ketahuan kalau dia positif, padahal kalau mau naik kan harus menunjukkan surat itu," tanya Ganjar. Salah satu petugas KKP bernama Hevny mengatakan bahwa proses validasi sebenarnya sudah diketahui bahwa penumpang itu positif Covid-19. Dari pihak KKP sudah memberikan tanda dengan cara melingkari kartu positifnya itu. Ganjar nampak tak puas dengan jawaban itu. Ia menanyakan setelah diketahui positif, kenapa penumpang tidak ditahan di tempat itu untuk dilakukan penanganan selanjutnya. "Setelah ketahuan positif, kami beri tanda di surat keterangan kesehatannya. Setelah itu, kami sarankan penumpang isolasi mandiri pak," jawab Hevny. Ganjar langsung mengatakan bahwa SOP yang dilakukan salah. Seharusnya, saat ada penumpang ketahuan positif Covid-19, penumpang itu harus ditahan di tempat itu dan tidak boleh kemana-mana. "Ini kan berarti dibiarkan. Ada SOP yang menurut saya keliru dan saya minta diperbaiki. Jangan sampai terulang lagi. Begitu ada penumpang yang positif, secara prosedur mesti auto cancel untuk proses berikutnya, ternyata ini tidak," kata Ganjar. Proses yang terjadi lanjut dia masih manual, maka meski orang tersebut telah direkomendasikan oleh KKP untuk pulang, namun tidak diikuti dengan tindakan berikutnya. "Sehingga dia dilepas, dan nekat melanjutkan perjalanan. Ternyata mungkin petugas berikutnya tidak teliti. Maka saya minta ini diperbaiki, petugas harus diberi penjelasan lebih detil agar ini tidak terulang," ujarnya. Begitu ada calon penumpang yang positif, maka harus dihentikan. Sistem langsung dilaporkan dan tidak boleh terbang. "Orangnya harus diurus, dikarantina. Bisa kerja sama dengan pemkot atau pemprov, kami sediakan tempat isolasi. Tapi tidak boleh lagi dilepas liar, pokoknya begitu ketahuan istilah saya langsung diikat, tidak boleh pergi," ucapnya. Pihak bandara dan KKP lanjut Ganjar harus segera melakukan evaluasi. Tidak boleh kejadian serupa terulang karena membahayakan. Sementara itu, GM Angkasa Pura 1 Hardi Ariyanto mengatakan, pihaknya saat ini sedang menggelar rapat terkait kejadian itu. Pihaknya juga menyatakan siap memperbaiki SOP agar peristiwa itu tak terulang lagi.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar