Jumat, 29 Maret 2024

Direkomendasikan Mbah Arwani Kudus, Ayat Pojok Khat Bahriyah Jadi Rujukan Penghafal Alquran

Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 28 April 2021 16:32:56
Direktur Percetakan Menara Kudus Ahmad Fatoni  menunjukkan Alquran ayat Pojok Mbah Arwani khat Bahriyah (warna biru kecil) yang menjadi best seller. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)
[caption id="attachment_215551" align="alignleft" width="880"] Direktur Percetakan Menara Kudus Ahmad Fatoni  menunjukkan Alquran ayat Pojok Mbah Arwani khat Bahriyah (warna biru kecil) yang menjadi best seller. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Percetakan Menara Kudus di Desa Bakalan Krapyak, Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kudus mencetak empat tipe jenis khat Alquran. Satu di antaranya menjadi best seller dan paling diminati santri, terutama bagi mereka yang hendak menghafal Alquran. Diketahui ada empat tipe khat Alquran yang dicetak oleh Percetakan Menara Kudus. Yakni khat Utsmani, khat Bahriyah, khat Bombay, dan khat standar Departemen Agama Republik Indonesia. Salah satu khat yang paling diminati santri itu bernama Alquran Ayat Pojok Mbah Arwani dengan tipe khat Bahriyah. Alquran dengan tipe khat Bahriyah ini paling diminati santri karena merupakan rekomendasi dari KH Arwani atau Mbah Arwani yang merupakan ulama kharismatik di Kudus. Dikutip dari Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Badan Litbang dan Diklat Kemenag RI disebutkan, jika mushaf Alquran “Bahriyah” berpola 'ayat pojok', yaitu setiap halaman, di bagian sudut/pojok bawah-kiri, berakhir dengan penghabisan ayat. Atau dengan kata lain, penulisan setiap ayat tidak bersambung ke halaman berikutnya. Direktur Percetakan Menara Kudus Ahmad Fatoni menyebut, Ayat Pojok Mbah Arwani khat Bahriyah dirasa memiliki keberkahan dari KH Arwani. Sehingga santri akan mudah menghafal Alquran. "Ini Alquran yang biasanya dipilih santri. Katanya kalau mau hafalan Alquran baca khat Bahriyah ini cepat hafal," katanya, Rabu (28/4/2021). Menurutnya, kitab berukuran 15 sentimeter x 21 sentimeter itu digunakan oleh pondok pesantren di Jawa dan luar Jawa. Bentuknya didesain kecil, agar lebih mudah digunakan santri untuk menghafal. "Kalau santri yang menghafal itu biasanya cuma dari pojok kanan atas ke pojok kiri bawah," terangnya. Baca: Percetakan Menara Tertua di Kudus, Penuhi Permintaan Alquran ke Malaysia dan Brunei Bahkan menurut Ahmad Fatoni, tajwid yang terdapat di Alquran ayat pojok Mbah Arwani dengan tipe khat Bahriyah tidak diragukan lagi. Sebab, khat Bahriyah ini sudah mendapatkan pengakuan dari salah satu ustaz di Indonesia yakni Ustaz Adi Hidayat. "Ustaz Adi Hidayat pernah bilang juga kalau tajwid di khat Bahriyah ini tidak diragukan lagi," ujar dia. Ahmad Fatoni juga menceritakan awal mula mbah Arwani merekomendasikan Alquran ayat pojok ini. Hal ini bermula dari ayah Ahmad Fatoni yang bernama Zaenuri Noor yang saat itu merupakan pendiri Percetakan Menara Kudus. Dia meminta pendapat ke Mbah Arwani. "Saat itu beliau tanya ke Mbah Arwani khat mana yang mudah untuk dibaca dan dihafal. Mbah Arwani saat itu pilih khat Bahriyah," jelasnya. Bahkan, pojok dengan tipe khat Bahriyah itu sudah di-tashih atau dikoreksi oleh Mbah Arwani. Dari sinilah ketenaran Ayat Pojok khor Bahriyah.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar