Kamis, 28 Maret 2024

KSAL Ungkap Dugaan Penyebab Tenggelamnya KRI Nanggala-402

Murianews
Senin, 26 April 2021 00:30:12
Kapal selam KRI Nanggala-402. (Twitter)
[caption id="attachment_214982" align="alignleft" width="725"] Kapal selam KRI Nanggala-402. (Twitter)[/caption] MURIANEWS, Jakarta – Kabar duka menyelimuti keluarga besar TNI. Kapal selam KRI Nanggala-402 yang dinyatakan hilang kontak sejak Rabu (21/4/2021) ditemukan terbelah menjadi tiga bagian di dasar laut Utara Bali. Selain itu, semua awak kapal dinyatakan gugur. Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono mengatakan, kapal selam KRI Nanggala-402 tenggelam bukan karena human error. Dia meyakini peristiwa nahas itu terjadi lantaran faktor alam. "Saya berkeyakinan ini bukan human error tapi lebih kepada faktor alam," kata Yudo seperti dikutip Suara.com, Minggu (25/4/2021). Kendati begitu, untuk memastikan penyebab tenggelamnya KRI Nanggala-402 akan dilakukan investigasi. Proses investigasi akan dilakukan usai bangkai kapal berhasil diangkat. "Dari awal saya sampaikan kemarin bahwa kapal ini bukan atau tidak human error. Jadi bukan human error, karena saat proses menyelam itu sudah melalui prosedur yang betul," katanya. Satu-persatu fakta dibalik peristiwa tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 pun terungkap. Termuktahir, KRI Nanggala-402 disebut terbelah menjadi tiga bagian. Yudo menyebut ROV telah menangkap beberapa potongan bagian puing daripada KRI Nanggala-402. "Jadi di sana KRI Nanggala terbelah menjadi tiga bagian," beber Yudo. Kekinian, pemerintah Indonesia rencananya akan berkoordinasi dengan International Submarine Escape and Rescue Liaison Office atau ISMERLO. Koordinasi itu dilakukan dalam rangka mengupayakan evakusi kapal selam KRI Nanggala-402 di perairan Bali. Hadi mengatakan proses evakuasi KRI Nanggala-402 diperlukan kerja sama internasional. "Ini diperlukan karena untuk mengevakuasi KRI Nanggala-402 tentunya diperlukan kerja sama internasional," pungkasnya. Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyatakan, seluruh awak KRI Nanggala-402 gugur dalam peristiwa tersebut. Hal itu diketahui berdasarkan bukti-bukti otentik yang ditemukan. Bukti-bukti otentik itu diketahui dari gambar hasil tangkapan kamera dalam air dengan bantuan multibeam sonar, magnetometer, hingga robot dalam air atau ROV (Remotely Operated Vehicle). "Berdasarkan bukti-bukti otentik tersebut, dapat dinyatakan bahwa KRI Nanggala telah tenggelam dan seluruh awaknya telah gugur," ungkapnya Hadi membeberkan bukti-bukti otentik itu meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, kemudi selam timbul, dan bagian kapal KRI Nanggala-402 hingga baju keselamatan awak kapal MK11. Dia kemudian menyampaikan rasa duka cita mendalam sekaligus mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk sama-sama mendoakan para patriot terbaik bangsa yang telah gugur tersebut. "Dengan kesedihan yang mendalam selaku Panglima TNI saya nyatakan bahwa 53 personel yang on board KRI Nanggala 402 telah gugur," ujarnya.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Suara.com

Baca Juga

Komentar