Jumat, 29 Maret 2024

Harga Kedelai Impor di Pati Terus Melonjak

Cholis Anwar
Jumat, 23 April 2021 14:30:25
Produsen tahu menunjukkan kedelai untuk produksi tahu. (MURIANEWS/Cholis Anwar)
[caption id="attachment_214630" align="alignleft" width="880"] Produsen tahu menunjukkan kedelai untuk produksi tahu. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption] MURIANEWS, Pati - Harga kedelai impor di Kabupaten Pati terus melonjak sejak awal Januari 2021 lalu. Bahkan hingga saat ini harga kedelai terus merangkak naik. Hal ini menjadi pukulan bagi produsen tempe maupun tahu yang menggunakan bahan dasar kedelai. Produsen tahu di Desa/Kecamatan Wedarijaksa, Pati, M Diyono mengatakan, awal mula kenaikan terjadi pada Juni 2020. Saat itu harganya yang semula Rp 7500 per kilogram, naik menjadi Rp 9.200 per kilogram hingga awal Januari 2021. "Waktu itu naiknya memang cukup signifikan. Satu kilogram kenaikannya mencapai Rp 1.700 per kilogram," katanya, Jumat (23/4/2021). Kemudian pada Februari 2021, harga kedelai impor masih saja berangsur naik. Hanya, memang kenaikannya tidak seberapa. Satu koligram paling naik sebesar Rp 200 hingga Rp 300. Hingga saat ini, harga kedelai impor dengan kualitas bagus mencapai Rp 10.100 per kilogram. Dengan harga tersebut, tentu menjadi pukulan tersendiri bagi produsen tempe maupun tahu. "Karena penghasilan memang dari produksi tahu, mau tidak mau harga tersebut tetap kami tempuh. Kalau tidak ada kedelai, kami tidak bisa produksi," terangnya. Diyono pun meminta kepada pemerintah agar tidak tutup mata terkait melonjaknya harga kedelai ini. Setidaknya, pemerintah dapat menyetabilkan harga kedelai, sehingga produsen tahu bisa bernapas lebih panjang. "Idealnya harga kedelai di angka Rp 8.000 per kilogram lah. Karena kalau kembali ke Rp 7.000 per kilogram, tentu tidak mungkin. Pemerintah setidaknya bisa mengendalikan kenaikan harga kedelai ini," harapnya.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar