Kamis, 28 Maret 2024

Begini Kronologi Lengkap Penganiayaan Perawat RS Siloam Palembang

Murianews
Sabtu, 17 April 2021 10:01:56
Tangkap layar penganiayaan perawat di Palembang. (Istimewa)
[caption id="attachment_213361" align="alignleft" width="880"] Tangkap layar penganiayaan perawat di Palembang. (Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Palembang – Video viral penganiayaan perawat perempuan membuat banyak pihak geram. Apalagi penganiayaan itu dilakukan dengan cara memukul sang perawat bertubi-tubi. Lantas bagaimana kronologi pemukulan tersebut? Baca: Viral Perawat RS Siloam Palembang Dianiaya Keluarga Pasien, Pelaku Kini Ditangkap Polisi Dikutip dari Detik.com, peristiwa memilukan tersebut terjadi di RS Siloam Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) Kamis (15/4/2021) lalu sekitar pukul 13.30 WIB. Direktur Keperawatan Rumah Sakit Siloam Sriwijaya, Tata menjelaskan, awalnya Christina Remauli (27), perawat yang menjadi korban penganiayaan mencabut infus pasien yang masih anak-anak. "Dikarenakan pasien merupakan anak pelaku dan masih berusia dua tahun, sedang aktif-aktifnya, kita berhati-hati untuk mencabut selang infus," kata Tata, Jumat (16/4/2021) malam. Baca: Keren! Wanita Asal Brebes Pesan Baliho Sekadar Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Pacar Namun, lanjutnya, hal yang tak diinginkan terjadi, di mana ibu pasien mengendong pasien hingga tangan pasien mengeluarkan darah. Perawat sempat mengganti plester sembari menghentikan pendarahan pasien. Tak lama kemudian, terjadi penganiayaan yang dilakukan Jason Tjakrawinata alias JT. Sekitar pukul 14.00 WIB, pelaku datang dan memanggil perawat tersebut. "Ketika menemui pelaku, kami datang bertiga. Memang dia menyuruh yang tidak berkepentingan disuruh keluar, namun kami menolak karena kami yang bertanggung jawab, baik terhadap pasien dan perawat. Pelaku melontarkan pertanyaan, belum sempat dijawab dia langsung menampar wajah perawat kami," jelasnya. Baca: Viral Pembalap Liar Salto dan Terjungkal ke Sawah di Mojokerto, Motornya Kini Disita Polisi Selanjutnya, pelaku juga memaksa korban bersujud meminta maaf. Di saat yang bersamaan pelaku juga menendang perut korban. "Pelaku juga memaksa perawat kamu bersujud meminta maaf, di saat itu juga dia menendang perut perawat kami. Melihat kejadian tersebut kami sempat menghalangi dan melerai, namun pelaku justru menarik rambut korban. Hingga petugas keamanan RS pun berdatangan dan mengamankan korban karena terluka dan memar," ujar Tata. Akibat pemukulan tersebut korban mengalami memar di mata kiri, bengkak di bibir, dan sakit pada perut. Tata menambahkan pelaku yang merupakan orang tua pasien itu sempat mengaku sebagai anggota polisi. Baca: Bertamu ke Rumah Istri Orang Malam-Malam, Oknum Perwira Polisi di Klaten Ngumpet di WC saat Digerebek Warga Sementara itu, Kapolda Sumsel Irjen Eko Indra Heri membantah aksi klaim terduga pelaku sebagai anggota polisi. "Tidak betul (pelaku anggota Polri). Pelaku itu ngaku-ngaku sebagai anggota Polri," kata Irjen Eko, Jumat (16/4/2021) malam. Eko menegaskan anggota Polri yang ada di area kejadian justru mencegah pelaku agar tidak melakukan penganiayaan. Anggota Polri tersebut merupakan keluarga pasien lain yang juga dirawat.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Detik.com

Baca Juga

Komentar