Jumat, 29 Maret 2024

Baru 35,95 Hektare Lahan Terdampak Banjir di Kudus Cair Asuransinya

Anggara Jiwandhana
Kamis, 15 April 2021 14:53:52
Areal persawahan yang terendam banjir di Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
[caption id="attachment_208681" align="alignleft" width="880"] Areal persawahan yang terendam banjir di Kudus. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Jumlah luasan tanaman padi milik petani di Kabupaten Kudus yang telah mendapat klaim asuransi akibat banjir beberapa waktu lalu baru seluas 35,95 hektare saja. Sementara total klaim yang diajukan yakni seluas 293,265 hektare. Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Dewi Masitoh merincikan, dari luasan tersebut, 11,45 hektare lahan merupakan klaim asuransi yang ditanggung oleh APBD Provinsi Jateng. “Sementara selebihnya, preminya ditanggung oleh APBN,” katanya, Kamis (15/4/2021). Nilai klaimnya, lanjut Dewi, memang berbeda-beda di masing lahan. Karena disesuaikan dengan tingkat kerusakannya. “Semisal lahan seluas 7 hektare yang tergabung dalam Kelompok Tani Umbul Jaya Mejobo yang mendapatkan pembayaran klaim sebesar Rp 42 juta,” sambungnya. Hanya, untuk yang lainnya kini masih menunggu pembayaran klaim asuransinya dari PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) sebagai operator program AUTP tersebut. Padahal lanjut dia, data lahan tanaman padi petani yang terdampak banjir sudah diajukan secara bertahap dan terakhir pada Februari 2021 kemarin. Semua lahan, sambung dia, juga telah dilakukan verifikasi. “Ketika klaim asuransinya bisa cair, maka petani pun bisa segera menanam karena bisa dijadikan modal di musim tanam (MT) II,” jelasnya. Sementara berdasar data dari Dinas Pertanian dan Pangan, tanaman padi petani yang terdampak banjir sejak akhir 2020 hingga awal 2021 tersebar di beberapa kecamatan. Di antaranya adalah Kecamatan Kaliwungu dan Jati. Banjir di dua kecamatan tersebut dikarenakan jebolnya tanggul Kali Gelis beberapa waktu lalu. Kemudian banjir di areal persawahan juga terjadi di Kecamatan Mejobo dan Undaan akibat curah hujan tinggi dan limpasan air sungai setempat.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar