Jumat, 29 Maret 2024

Tawon Vespa Sudah Renggut Empat Nyawa di Kudus, Puluhan Sarang Berhasil Dievakuasi

Yuda Auliya Rahman
Rabu, 14 April 2021 18:43:14
Petugas menyemprot sarang tawon vespa sebelum mengevakauasinya dari atap rumah warga. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)
[caption id="attachment_212908" align="alignleft" width="880"] Petugas menyemprot sarang tawon vespa sebelum mengevakauasinya dari atap rumah warga. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Keberadaan tawon ndas atau Vespa Affinis di Kabupaten Kudus, sudah cukup mengganggu. Tercatat ada empat orang meninggal dunia, dan beberapa warga dirawat karena sengatan tawon ini. Jumlah korban dari tawon vespa di Kudus ini tercatat sejak 2017 hingga 2020 lalu. Pada tahun 2021 ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus mencatat sudah ada 62 sarang tawon Vespa Affinis yang dievakuasi oleh petugas pemadam kebakaran Satpol PP Kudus. Jumlah tersebut tercatat mulai bulan Januari hingga pertengahan April 2021 ini. Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus Budi Waluyo mengatakan, pihaknya memfasilitasi warganya untuk bisa melaporkan adanya keberadaan tawon vespa yang mengganggu. Sementara proses evakuasi akan ditangani oleh ahlinya dari pemadam kebakaran Satpol PP Kudus. "Untuk evakuasi tawon vespa, tenaga ahlinya ada di Damkar Satpol PP. Posisi kami memfasilitasi laporan warga dan memastikan posisi keberadaan sarang tawon serta assessment data pada saat eksekusi," katanya, Rabu (14/4/2021). [caption id="attachment_212907" align="alignleft" width="880"] Proses evakuasi tawon ndas atau vespa affinis oleh Damkar Satpol PP Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] Terpisah, Komandan Regu Satu Damkar Satpol PP Kudus Noor Kayin (50) menjelaskan, sengatan dan racun tawon Vespa Affinis bisa mematikan dan sangat berbahaya. Oleh sebab itu, banyak masyarakat yang meminta untuk mengevakuasi tawon tersebut lantaran cukup mengganggu dan membahayakan. "Racunnya sangat berbahaya, kalau tidak kuat bisa meninggal dunia. Pertama kali kami evakuasi tawon ndas 2017 waktu itu di Dawe, sudah menelan korban dua anak kecil sampai meninggal,” katanya. Pada 2019 lalu di Prambatan Kidul, menurutnya juga ada korban meninggal satu orang akibat sengatan tawon ini. Pada 2020 lalu juga ada satu korban meninggal karena sengatan tawon ndas di daerah Dawe, Kudus. Sementara di tahun 2021 ini pihaknya belum mendapati korban yang menelan nyawa akibat sengatan tawon vespa. Namun ada beberapa orang yang sampai dirawat di rumah sakit akibat sengatan tawon tersebut. "Kemarin di Undaan Lor ada 10 orang tersengat, tapi tidak sampai parah ini sudah sembuh. Saya sendiri juga pernah tersengat rasanya itu panas tinggi badan kaku semua, waktu itu sampai tidak masuk kerja tujuh hari. Waktu itu enam teman juga kena dibawa ke Puskesmas Dawe, itu pas evakuasi malam, " jelasnya. Ia pun mengimbau agar masyarakat tetap berhati-hati adanya sarang tawon vespa affinis. Kebanyakan sarang tawon tersebut muncul tanpa bisa diantisipasi, seperti di atap-atap rumah, genting rumah, hingga pepohonan. Meski demikian saat ini jumlah evakasi sarang tawon cenderung menurun dibandingkan sebelum adanya pandemi. Di mana waktu itu, satu hari bisa sampai mengevakuasi 6-7 sarang tawon di lokasi yang berbeda. "Masyarakat bisa melaporkannya ke kami langsung atau ke BPBD dan menyiapkan dua tabung baygon serta satu lakban. Tahun ini ya bisa dibilang menurun, paling banyak 3-4 kali setiap harinya, kalau dulu bisa sampai tujuh kali," pungkasnya.   Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha Catatan Redaksi: Berita ini telah mengalami penyuntingan ulang pada judul dan penambahan isi berita demi peningkatan kualitas berita

Baca Juga

Komentar