Jumat, 29 Maret 2024

Penyebab Kematian Lansia Usai Divaksin Covid-19 di Jepara Masih Jadi Misteri

Murianews
Rabu, 14 April 2021 13:57:16
Kepala DKK Jepara Mudrikatun memberikan keterangan kepada awak media. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)
[caption id="attachment_212789" align="alignleft" width="880"] Kepala DKK Jepara Mudrikatun memberikan keterangan kepada awak media. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption] MURIANEWS, Jepara - Kasus kematian Masini (66), warga lanjut usia (lansia) asal Desa Teluk Wetan, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara, yang meninggal usai jalani vaksinasi Covid-19 pada pada Rabu (7/4/2021) lalu, hingga kini belum menemui titik terang. Sampai sekarang pihak Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara belum berhasil mengungkap penyebab kematian nenek itu. Kepala DKK Jepara Mudrikatun menyatakan, saat ini tim yang sudah dia bentuk masih melakukan penelitian. Dalam penelitian ini melibatkan tenaga-tenaga kesehatan ahli. “Saya belum berani membuat kesimpulan. Karena masih proses penyelidikan oleh tim,” kata Mudrikatun, Rabu (14/4/2021). Dari beberapa temuan informasi yang dia dapatkan, vaksin yang disuntikkan tersebut kondisinya masih bagus dan belum kedaluwarsa. Bukan hanya itu, Masini merupakan orang ke sepuluh yang mendapatkan suntikan dari satu botol vaksi Sinovac yang sama. Baca: Lansia di Teluk Wetan Jepara Meninggal Usai Jalani Vaksinasi Covid-19 Sedangkan, sembilan lansia yang disuntik dengan vaksin yang sama, kondisinya sampai sekarang masih sehat. “Kalau memang gara-gara vaksinnya, tentunya yang sembilan orang lainnya juga terdampak efeknya. Nyatanya tidak,” terang dia. Mudrikatun menambahkan, salah satu faktor yang menyebabkan penyelidikan kematian itu cukup lama, karena tim masih melacak riwayat penyakit Masini. Sebab, saat diskrining, tenaga kesehatan (nakes) menganggap lolos, karena Masini tidak menyatakan bahwa dirinya memiliki riwayat penyakit. Dengan adanya kasus ini, pihaknya akan lebih ketat lagi dalam proses vaksinasi yang masih berjalan ini. Terutama pada saat skrining sebelum penyuntikan.   Reporter: Faqih Mansur Hidayat Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar