Selasa, 19 Maret 2024

Mencicipi Kuliner Kebab Turki Dengan Lavas, Ini Beragam Variannya!

Vega Ma'arijil Ula
Minggu, 11 April 2021 15:06:58
Karyawan Istanbul Kebab Turki Kudus membuat Kebab. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)
[caption id="attachment_212168" align="alignleft" width="1280"] Karyawan Istanbul Kebab Turki Kudus membuat Kebab. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Bagi yang belum pernah mencoba kebab menggunakan lavas, mungkin bisa mencoba di kedai Kebab Turki yang berada di sebelah selatan kawasan City Walk, Kudus, Jalan Sunan Kudus, Desa Demaan, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus. Disitu dijual kebab Turki menggunakan lavas. Adonan tepung yang berbentuk bulat itu pertama-tama digiling. Bentuknya disesuaikan dengan ukuran pesanan. Dibentuk oval dan memanjang, dengan ketebalan yang disesuaikan. Setelah itu, diletakkan di atas pemanggang. Agar matang merata, adonan itu dibolak-balik hingga muncul warna kecoklatan. Lavas sedianya merupakan kulit luar dari kebab yang ada di Istanbul Kebab Turki Kudus. Penggunaan lavas sebagai kulit luar kebab itu diklaim menjadi pembeda. Pasalnya, penjual Kebab kebanyakan menggunakan tortila. Namun, penggunaan lavas dirasa lebih fresh. Sebab, pembuatan Kebab dilakukan saat ada pesanan. Proses pemanggangan kebab menggunakan lavas dilakukan tanpa margarin. Sementara itu, untuk tortila biasanya sudah dalam bentuk jadi. Sehingga hanya butuh difrozen saja. Selain itu proses pemanggangan menggunakan margarin. Setelah kulit kebabnya jadi, dilanjutkan dengan proses platting. Lavas tersebut diletakkan di meja. Kemudian, beragam jenis sayuran ditaburkan di atasnya. Di antaranya lada, irisan bawang bombai, tomat, jamur, daging sapi atau daging ayam, saus, bumbu kari dan mayones. Setelah isian tersebut memenuhi kulit kebab, selanjutnya kebab digulung untuk disajikan. Tak ada lagi proses pemanggangan. Itu menjadi pembeda penggunaan lavas dan tortilla pada penyajian kebab. Jika menggunakan kulit Kebab dari tortila, setelah proses penggulungan harus dilakukan pemanggangan kembali. Namun dengan kulit dari lavas, tidak perlu dipanggang lagi. Pengelola Istanbul Kebab Turki Kudus, Ahmad, mengatakan pemakaian kulit kebab dengan lavas menjadi ciri khas di kedai kebab miliknya. Tujuannya untuk membuat sajian kulit kebab yang fresh. Keunikan lainnya, Ahmad menggunakan daging sapi atau beef yang segar. Daging itu baru diiris saat ada pembeli yang memesan. Sedangkan bumbu kari dan rempah kebabnya didatangkan langsung dari Turki "Tujuannya untuk menjaga standar rasa. Agar sesuai cita rasa timur tengah. Itu karena kami franchise dari orang asli Turki. Muhammad Mustofa. Gerai pak Mustofa ada di Jakarta," katanya, Minggu (11/4/2021). Jika bumbu didatangkan langsung dari Turki, untuk isian kebab seperti sayurannya, Ahmad membeli di beberapa tempat di Indonesia. Kombinasi daging segar dan aneka beragam sayuran ini menjadikan kebab produknya mengandung protein. "Cita rasanya juga saya sesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Bahan-bahannya mengandung banyak gizi. Selain itu Kebab juga bisa menjadi makanan pengganti dari nasi," terangnya. Lebih lanjut, Ahmad menyampaikan setiap harinya pecinta kebab di Kota Kretek meningkat. Kendati baru buka sejak Agustus 2020, omzet per hari dapat mencapai Rp1 juta hingga Rp3 juta. Bagi penggemar kebab di Kudus, bisa mencoba beragam varian yang dijual. Ada varian rasa ayam dan varian rasa sapi. Beragam pilihan ditawarkan. Mulai dari ukuran small, medium, dan large. "Yang mau ditambah toping juga bisa. Seperti keju, kentang, dan telur dadar," imbuhnya. Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Budi Erje

Baca Juga

Komentar