Kamis, 28 Maret 2024

Data Pengguna Facebook di Indonesia yang Bocor Bisa Dicek Langsung, Begini Caranya

Murianews
Rabu, 7 April 2021 15:19:40
Ilustrasi Penjahat Siber (Pixabay)
[caption id="attachment_211509" align="alignleft" width="880"] Ilustrasi. (Pixabay)[/caption] MURIANEWS, Jakarta – Baru-baru ini jagat maya kembali dihebohkan dengan peretasan 533 juta data pribadi pengguna Facebook. Data tersebut bahkan diedarkan secara online. Dari total keseluruhan, sebagian data pengguna Indonesia juga turut muncul di forum hacker tersebut. Untuk data pengguna Facebook Indonesia, dilaporkan ada 130.331 orang yang datanya telah diretas. Data terbanyak berasal dari Amerika Serikat dengan jumlah 32 juta, 11 juta dari Inggris, dan 6 juta dari India. Melansir suara.com, Rabu (7/4/2021), ada cara paling cepat dan mudah untuk mengetahui apakah data pengguna bocor di forum tersebut. Cara ini bisa diperoleh dari situs web yang aman karena dibuat oleh peneliti keamanan siber. Dikutip dari TheGuardian, salah satu situs yang paling populer dan efektif adalah HaveIBeenPwned.com. Situs ini dikelola oleh analis keamanan siber Troy Hunt.  Berikut cara cek apakah data pengguna bocor di situs online: Buka HaveIBeenPwned.com Masukkan e-mail di kolom tersebut Situs kemudian akan menampilkan apakah email pernah dibocorkan atau tidak Jika data kamu tidak bocor, maka situs akan menampilkan status dengan tanda warna kolom status berwarna hijau. Sebaliknya, jika data email anda bocor, maka situs akan mendeteksi dan memberitahu dengan menandakan kolom berwarna merah. Data yang ditampilkan pun beragam. Mulai dari alamat email, tanggal lahir, jenis kelamin, lokasi negara, nama lengkap, username ID, hingga password. Situs HaveIBeenPwned.com diketahui telah diakses hingga lebh dari 11 miliar akun pengguna. Facebook pun menjadi website tertinggi yang akun penggunanya dilaporkan bocor secara online. Namun tak hanya Facebook, website juga menampilkan beberapa aplikasi populer yang menandakan apakah email anda telah bocor atau tidak. Sebagai contoh, website e-commerce di Indonesia, Tokopedia, juga masuk ke situs tersebut. Tokopedia sendiri pernah kedapatan kasus kebocoran data pengguna pada April 2020 yang menjangkau lebih dari 15 juta pengguna.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Suara.com

Baca Juga

Komentar