Jumat, 29 Maret 2024

Densus Amankan 40 Item Usai Geledah Rumah Terduga Teroris di Klaten

Murianews
Sabtu, 3 April 2021 15:27:00
ILUSTRASI
[caption id="attachment_129441" align="alignleft" width="880"] ILUSTRASI[/caption] MURIANEWS, Klaten – Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengamankan 40 item usai menggeledah rumah terduga teroris berinisial SH, warga Gading Wetan, Bono, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jumat (2/4/2021). "Hasil penggeledahan itu, ada 40 item yang dibawa tim Densus. Di antaranya ada buku, catatan-catatan, proposal, dan lainnya,” kata Ketua RT 01 Bono, Sugiyo seperti dikutip Solopos.com, Sabtu (3/4/2021). Ia menjelaskan, penangkapan yang dulakukan usai salat subuh itu memang membuat warga setempat kaget. Apalagi SH dikenal tetangga sebagai orang baik dan mudah bergaul. “Pak SH itu teman kecil saya. Saya dan Pak SH sempat duduk di bangku SDN 1 Bono. Dia orangnya pintar. Kalau secara pergaulan, yang bersangkutan baik. Tak ada yang mencurigakan,” terangnya. SH sendiri merupakan warga asli kelahiran Bono, Klaten, 8 Januari 1970. Setelah dewasa, SH sempat kuliah di Yogyakarta sebelum akhirnya ke Padang. Di tengah masyarakat, SH dikenal sebagi seorang yang baik dan pintar. SH memiliki dua istri. Dari istri pertama memiliki sembilan anak. Sedangkan istri kedua memiliki tiga anak.  SH baru pulang ke rumahnya sekitar dua tahun terakhir. Di rumahnya, SH mendirikan Tempat Pendidikan Quran (TPQ). Selain SH, TPQ itu dikelola istri dan anak-anaknya. Di samping itu, SH juga berencana mendirikan pondok pesantren di atas lahan 600 meter persegi di Bono. "Ditangkap saat Subuh di masjid yang berjarak sekitar 150 meter dari rumahnya. Lalu sore harinya ada penggeledahan di rumahnya. Yang menjadi saksi pak carik. Penggeledahan berlangsung dari Ashar hingga Magrib, " kata Kepala Desa (Kades) Bono, Kecamatan Tulung, Bakdiyono. "Sehari-hari, yang bersangkutan menjadi pendakwah. Orangnya baik. Saya pribadi enggak curiga sama sekali. Kasus Pak SH apa, saya juga kurang tahu pasti," tambahnya. Hal senada dijelaskan Sekretaris Desa (Sekdes) Bono, Jiyono, (51). Selama Densus 88 Antiteror menggeledah rumah milik SH, Jiyono bersama ketua RT dan ketua RW turut menyaksikan penggeledahan rumah SH oleh Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Salah seorang tetangga SH, yakni Agus Sunarna, (55), mengatakan SH juga dikenal sebagai orang yang pintar berbicara. Saat berbincang dengan orang lain, SH sering menelaah pembicaraan orang lain tersebut terlebih dahulu. "Saat penggeledahan kemarin menjadi tontonan warga. Banyak yang melihat ke sini, tapi tidak diperbolehkan mendekat. Kemarin ada pak kapolres dan pak dandim juga. Pak SH itu ditangkap setelah Salat Subuh. Tak banyak yang tahu soal penangkapannya karena saat ditangkap banyak orang yang salat di masjid sudah pulang ke rumah masing-masing,” ungkapnya “Saat ditangkap, Pak SH infonya sempat minta ganti baju terlebih dahulu, tapi tak diperbolehkan Densus. Saat penangkapan tak ada perlawanan. Sebelum ditangkap itu, memang banyak orang tak dikenal sering melintas di sini dua hari lalu. Banyak yang war-wer ke sini hingga malam hari. Kami tak tahu mereka siapa, yang jelas bukan warga sini," imbuhnya.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar