Jumat, 29 Maret 2024

Limbah Covid-19 Terus Menurun, Penolakan Pemakaman Jadi Salah Satu Pemicu

Faqih Mansur Hidayat
Jumat, 2 April 2021 15:36:35
Tumpukan limbah sewaktu masih berada di halaman BPBD Kabupaten Jepara. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)
[caption id="attachment_210705" align="alignleft" width="880"] Tumpukan limbah sewaktu masih berada di halaman BPBD Kabupaten Jepara. (MURIANEWS/Faqih Mansur Hidayat)[/caption] MURIANEWS, Jepara - Volume limbah Covid-19 di Kabupaten Jepara makin hari makin menurun. Salah satunya penyebabnya adanya penolakan masyarakat pada pemakaman yang dilaksanakan sesuai protokol Covid-19. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara, Arwin Nor Isdiyanto mengungkapkan, pada akhir bulan Maret lalu, terdapat lima kali penolakan pemakaman dengan protokol Covid 19 oleh masyarakat. Hal itu membuat petugas pemakaman terpaksa tidak menjalankan tugasnya. “Kalau volume limbah pastinya menurun. Banyak sebab sebenarnya. Salah satunya penolakan dari warga saat pemakaman,” jelas Arwin, Jumat (2/4/2021). Arwin mengatakan, banyak sedikitnya limbah penanganan Covid 19 itu tergantung dari banyaknya pemakaman. Sebelum vaksinasi misalnya, jumlah pemakaman menggunakan protokol Covid-19 bisa mencapai 50 kali tiap bulan. Namun, setelah adanya vaksinasi, penurunannya sampai 50 persen. Atau hanya 25 kali setiap bulannya. “Untuk volume (limbah Covid 19, red) pastinya kami belum menghitung. Tapi yang pasti setiap kali pemakaman limbahnya satu kantong plastik besar,” imbuh Arwin. Sementara itu, Sekertaris Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Jepara, Muh Ali menyebut dalam sebulan rata-rata limbah Covid-19 di Jepara mencapai 350 kilogram. Namun, setelah pelaksanaan vaksinasi, jumlahnya menurun sampai 20 persen. ”Penanganan Covid-19 yang paling banyak menghasilkan limbah itu kan, pemakaman. Sedangkan kita tahu pemakaman dengan protokol Covid 19 sudah mulai sedikit,” jelas Muh Ali.   Reporter: Faqih Mansur Hidayat Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar