Kamis, 28 Maret 2024

Cintaku Padamu Lillahi Taala, Ungkapan Kekaguman Gus Miftah Pada Gubernur Ganjar

Ali Muntoha
Kamis, 25 Maret 2021 13:00:21
Gubernur Ganjar Pranowo berbincang dengan Gus Miftah. (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_209738" align="alignleft" width="880"] Gubernur Ganjar Pranowo berbincang dengan Gus Miftah. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Semarang - KH Miftah Maulana Habiburohman atau yang akrab disapa Gus Miftah mengungkapkan kekagumannya pada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ganjar disebutnya sebagai sosok sahabat yang menunjukkan kebaikan. Ini disampaikkanya saat mengisi pengajuan bertajuk Penguatan Iman Bagi Generasi Milenial dalam Masa Pandemi Covid-19 yang digelar Pemprov Jateng, Kamis (25/3/2021). “Cintaku padamu tak seindah surat cinta untuk Starla. Tapi yakinlah, cintaku padamu lillahi taala,” kata Gus Miftah. Pernyataan Gus Miftah ini otomatis membuat jemaah pengajian baik yang mengikuti secara luring maupun daring bersorak dan bertepuk tangan. Ia menyebut, karena kecintaan dan kekagumannya pada Ganjar itulah, ketika ia diminta untuk segera menyelesaikan pengajian lantaran masih pandemi ia pun langsung menuruti. Ini terjadi ketika Gus Miftah mengisi pengajian di Pemalang, sekitar enam bulan lalu. "Saya ditelepon seseorang yang saya kenal dekat, beliau adalah Gubernur Jawa Tengah. Kepada saya, beliau meminta agar pengajian segera diselesaikan karena sedang pandemi. Karena saya cinta pada beliau, saya langsung ikuti," kata Gus Miftah. Dari sini Gus Miftah membeberkan pesan moral yang terkandung di dalamnya. Gus Miftah menyebut, sebagai rakyat harus selalu taat pada pemerintah. Karena sejatinya menurutnya, kewajiban untuk taat pada pemerintah telah diatur dalam Al-Quran. "Saya sampaikan pada jemaah, ini pelajaran penting bagi kita. Di musim pandemi seperti ini, kita harus manut pada pemerintah dan mengikuti pendapat para ahli. Jangan kita ikut orang-orang yang ahli berpendapat. Kalau pemerintah baik, kita wajib mengikuti. Kalau pemerintah salah, maka kritiklah dengan bahasa yang santun," terangnya. Selain itu, Gus Miftah juga mengingatkan akan pentingnya persatuan dan kesatuan. Semua paham-paham radikal, harus disingkirkan dari Indonesia. Ia juga menceritakan, pernah menemui salah satu ASN di Jawa Tengah yang mendukung khilafah. ASN itu disebutnya merupakan seorang guru. Kondisi ini menurut Gus Miftah tak bisa dibiarkan. "Ini tidak bisa dibiarkan, ia harus dicopot atau dipecat. Maka pada adik-adik pelajar, ojo nganti salah milih guru. Carilah guru yang menyenangkan, jangan yang menakutkan. Carilah guru yang ramah, bukan yang suka marah-marah," tegasnya. Sementara itu, Ganjar Pranowo mengatakan, sebelum pandemi sebenarnya Ia memiliki program rutin keliling sekolah-sekolah bersama Gus Miftah. Selain meningkatkan spiritualitas, Ganjar sengaja menggandeng ulama yang dikenal gaul itu untuk mengobarkan semangat kebangsaan. "Namun karena kondisi seperti ini, tentu program itu sementara terhenti. Tapi tadi saya sudah ngobrol sama Gus Miftah, nanti Ramadan kita lanjutkan. Konsepnya mungkin secara hybrid, yang ikut luring dikit, sisanya daring. Intinya, ini tidak boleh berhenti sebagai ikhtiar kita mencari jalan keluar agar kegiatan tetap berjalan," jelasnya. Ganjar mengatakan sengaja menggandeng Gus Miftah karena dinilai cocok dengan kalangan milenial. Menurutnya, Gus Miftah memiliki spirit kebangsaan yang bagus dan cara penyampaiannya juga enak. "Sambil guyon tapi mengena. Tadi saja misalnya, beliau menekankan bagaimana pentingnya memilih guru agar tidak tersesat. Pesan beliau jelas, ojo salah milih guru (jangan salah memilih guru). Ini penting disampaikan pada anak-anak kita," pungkasnya.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar