Kamis, 28 Maret 2024

160 Kasus TBC Ditemukan di Kudus Selama Triwulan Pertama 2021

Yuda Auliya Rahman
Rabu, 24 Maret 2021 18:19:03
Tenaga kesehatan (nakes) mengoperasikan alat TCM pendeteksi TBC di Puskesmas Kaliwungu. (MURIANEWS/Dok. Puskesmas Kaliwungu)
[caption id="attachment_209462" align="alignleft" width="880"] Tenaga kesehatan (nakes) mengoperasikan alat TCM pendeteksi TBC di Puskesmas Kaliwungu. (MURIANEWS/Dok. Puskesmas Kaliwungu)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kudus menemukan 160 orang penderita tuberkulosis (TBC). Jumlah tersebut, terhitung hingga triwulan pertama tahun 2021. Pemegang Program TBC DKK Kudus Andi Purwono mengatakan, hingga triwulan pertama tercatat ada kasus TBC positif. Dimana secara keseluruhannya, saat ini tengah menjalani proses pengobatan. "Semuanya tengah menjalani pengobatan. Pengobatan TBC juga memerlukan waktu yang cukup lama berkisar enam hingga delapan bulan," katanya, Rabu (24/3/2021). Menurutnya semakin banyak kasus TBC yang ditemukan akan lebih baik. Sehingga, setelah ditemukan kasus positif bisa segera dilakukan proses pengobatan dan tidak menularkan penyakit TBC kepada yang lain. "Kami selalu mengejar orang terduga terkena TBC itu sebanyak-banyaknya, biar saat ada yang positif bisa cepat diobati," ucapnya. Dengan menjemput bola sampel dahak terduga penderita TBC diharapkan bisa mendeteksi dengan cepat kasus terkonfrimasi TBC. Sebab, di masa pandemi ada sejumlah masyarakat yang enggan datang ke fasilitas kesehatan. "Jadi sampel dahaknya yang diperiksa, orangnya tetap di rumah. Ada petugas yang ambil sampel dahak, kemudian dibawa ke laborat Tes Cepat Monokuler (TCM) di Puskesmas Kaliwungu atau RSUD Loekmono Hadi Kudus," jelasnya. Sementara Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) DKK Kudus Nuryanto menyebut, penyakit TBC bisa menyerang semua kalangan dari berbagai usia. Mulai usia anak, produktif, bahkan hingga lansia. "Yang paling rentan itu usia produktif antara 18 sampai 59 tahun. Tahun 2019 itu ada kasus TBC sebanyak 1.588 orang, dan pada 2020 ada 1.006 kasus. Tingkat kesembuhannya itu sekitar 88 persen, dan sekitar kurang dari dua persen meninggal, " lanjutnya. Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar