Jumat, 29 Maret 2024

Beri Sosialisasi Kebakaran, Damkar Jepara: Sepuluh Menit Awal Jadi Penentu

Budi Santoso
Jumat, 19 Maret 2021 13:49:44
Salah satu anggota PWI Jepara mencoba memadamkan api dengan kain basah. (MURIANEWS/Budi Erje)
[caption id="attachment_209300" align="alignleft" width="880"] Salah satu anggota PWI Jepara mencoba memadamkan api dengan kain basah. (MURIANEWS/Budi Erje)[/caption] MURIANEWS, Jepara - Penanganan bahaya kebakaran diharapkan bisa dimiliki setiap orang. Minimal dasar-dasar dalam menghadapi kebakaran. Dengan begitu, tidak ada kepanikan dan ketakutan yang berlebihan yang justru memperburuk keadaan saat kebakaran terjadi. Pernyataan tersebut diungkapkan Kasie Penanggulangan Kebakaran di Kantor Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Jepara, Surana, saat sosialisasi cara memadamkan kebakaran di lapangan depan Kantor Satpol PP Jepara, Jumat (19/3/2021). “Pada sebuah peristiwa kebakaran, lima sampai 10 menit awal, respon dari orang-orang yang ada di sekitar lokasi akan menentukan kelanjutannya. Jika mereka yang ada di sekitar lokasi kejadian memiliki kemampuan dan pengetahuan, maka kemungkinan kebakaran tidak akan meluas dan bahkan mungkin bisa segera tetangani. Begitupun sebaliknya,” kata Surana. Dia menjelaskan, sikap mental yang paling dibutuhkan dalam penanganan bahaya kebakaran adalah ketenangan dan kehati-hatian. Saat terjadi sebuah awal kebakaran, harus diantisipasi dengan langkah-langkah yang taktis. Penggunaan sarana sederhana seperti karung goni, seprei, sarung dan kain selimut, yang dibasahi air, bisa dilakukan dengan tehnik yang benar untuk sebuah tindakan darurat. Ada beberapa tehnik yang bisa dilakukan, untuk memadamkan kobaran api dalam ukuran kecil. “Tehnik-tehnik dasar ini perlu dikuasai oleh masyarakat, yang dibanyak kesempatan akan berpotensi menemui kejadian kebakaran. Sehingga pada awal terjadinya kebakaran, bisa ditangani secara benar oleh masyarakat atau individu yang kebetulan berada di lokasi,” jelas Surana. Dalam kesempatan itu, delapan wartawan anggota PWI Kabupaten Jepara turut serta menjadi peserta sosialisasi. Selain teori petugas damkar juga melakukan praktik pemadamanapi menggunakan karung basah dan Apar. Sementara itu, salah seorang anggota PWI Jepara, Rhobi Sani mengaku sangat senang bisa mendapatkan pelatihan dasar ini. Menurutnya pengalaman ini akan sangat berguna saat berada di tengah masyarakat. “Nanti di kampung saya mau tularkan pengalaman yang ada dalam pelatihan dasar pemadam kebakaran ini. Ini merupakan sesuatu yang penting, karena dalam kehidupan sehari-hari hal seperti ini mungkin bisa terjadi dan butuh penanganan yang benar,” ujarnya.   Reporter: Budi Erje Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar