Jumat, 29 Maret 2024

Wacana Pemerintah Impor Garam Ditolak Petani Pati: Tahun Lalu Saja Belum Laku

Cholis Anwar
Kamis, 18 Maret 2021 15:09:18
Petani garam asal Pati Agus mengeruk garam timbunan di gudangnya (MURIANEWS/Cholis Anwar)
[caption id="attachment_209193" align="alignleft" width="880"] Petani garam asal Pati Agus mengeruk garam timbunan di gudangnya (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption] MURIANEWS, Pati - Pemerintah pusat mewacanakan akan melakukan impor garam. Hal itu pun disikapi miring oleh para petani garam di Bumi Mina Tani. Bahkan sebagian besar banyak yang menolak kebijakan tersebut. Agus Sujadi, salah satu petani garam Desa Genengmulyo, Kecamatan Juwana mengatakan, kebijakan impor garam tersebut sangat melukai para petani. Apalagi saat ini ada banyak garam hasil produksi musim kemarin yang ditimbun karena belum laku. "Impor garam ini sangat melukai petani. Lha bagaimana, garam tahun lalu saja masih banyak yang kami timbun, belum laku terjual karena harganya juga rendah," katanya, Kamis (18/3/2021). Dirinya menambahkan, harga jual garam kristal putih saat ini hanya Rp 450 per kilogram. Menurutnya, harga tersebut tergolong sangat rendah. Bahkan petani tidak bisa mendapatkan keuntungan. Karena itu, petani lebih memilih penimbun garamnya sambil menunggu harga garam naik. "Harganya belum naik, stok di gudang masih banyak, pemerintah malah mau impor garam. Terus garam petani ini mau dikemanakan," keluhnya. Dirinya berharap, pemerintah bisa menyerap garam petani terlebih dahulu, sebelum mengeluarkan kebijakan impor. Sebab, saat ini stok garam masih sangat melimpah. "Garam rakyat ini di serap dulu, kalau tidak mencukupi baru kemudian impor. Jangan asal impor sementara garam rakyat masih banyak," tandasnya.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar