Selasa, 19 Maret 2024

Pemerintah Izinkan Mudik Lebaran, Ganjar Minta Sopir Jadi Prioritas Vaksin Covid

Ali Muntoha
Rabu, 17 Maret 2021 13:29:46
Gubernur Ganjar Pranowo meninjau vaksinasi di RSUD Salatiga. (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_209081" align="alignleft" width="880"] Gubernur Ganjar Pranowo meninjau vaksinasi di RSUD Salatiga. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Salatiga – Pemerintah pusat melalui Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengeluarkan sinyal tidak melarang warga yang akan mudik Lebaran tahun 2021 ini. Meski demikian, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan, selain protokol kesehatan (prokes) ketat perlu ada persiapan sejak dini. Mulai dari sistem transportasi, hingga vaksinasi untuk para sopir angkutan umum. Ganjar mengatakan, selain pedagang pasar, sopir ini punya interaksi yang tinggi dengan masyarakat, sehingga harus menjadi prioritas vaksinasi Covid-19. ”Saya juga usulkan sopir diprioritaskan, karena pak Menhub kan bilang kemungkinan tahun ini boleh mudik. Saya kita kelompok-kelompok yang tiap hari berhubungan dengan masyarakat itu yang harus dijadikan prioritas," kata Ganjar di sela-sela meninjau vaksinasi di RSUD Salatiga dan RST dr Asmir Salatiga, Rabu (17/3/2021). Ganjar juga memastikan program vaksinasi di Jawa Tengah terus berjalan. Selama ini, program vaksinasi telah berjalan bagus dan lancar. "Ini tinggal nunggu saja, kalau vaksin sudah datang kita genjot lagi. Mudah-mudahan seperti hitung-hitungan bersama pak Menteri Kesehatan dalam rapat kemarin kan Mei bisa digaspol, biar lebih cepat," ucapnya. Terkait vaksinasi tahap kedua untuk lansia dan pelayan publik yang jumlahnya sekitar 5,3 juta di Jateng, Ganjar mengatakan belum semuanya dapat terlaksana. Sebab, jatah vaksin yang ada belum bisa memenuhi. Pihaknya juga masih menunggu kiriman vaksin dari pemerintah pusat untuk menyelesaikan target vaksinasi lansia serta pelayan publik itu. "Sampai hari ini belum ada droping vaksin lagi. Kemarin kita sudah komunikasi dengan pusat dan informasinya sebentar lagi dikirim," ujarnya. Selain itu, Ganjar mengingatkan agar sistem transportasi harus ditata dengan baik dengan protokol kesehatan harus dilakukan secara ketat. Sehingga mudik Lebaran tidak menjadikan kasus Covid-19 meningkat drastis. "Semua harus diperhatikan nanti, berkaitan orang boleh mudik Lebaran. Pertama sistem transportasi mesti ditata, kedua tentu terkait persyaratan-persyaratan prosedur protokol kesehatan benar-benar ketat," kata Ganjar. Umpama lanjut dia, yang mau mudik menggunakan angkutan umum wajib melakukan rapid antigen. Atau sesuai aturan Kemenhub yang mewajibkan penumpang kereta api dan pesawat menggunakan GeNose C-19. "Jadi prosedurnya mesti diperketat. Kalau tidak melakukan itu, menurut saya tidak boleh. Sehingga kita betul-betul harus menyiapkan itu dengan baik," tegasnya. Meski diizinkan, namun pelaksanaan mudik tahun ini lanjut Ganjar tidak boleh disamakan seperti mudik sebelum pandemi. Jadi mudiknya lanjut dia harus benar-benar terbatas dan ketat. Tak hanya itu, Ganjar juga meminta pemerintah menjaga seluruh pintu-pintu masuk ke daerah untuk mengantisipasi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi. Pengecekan dengan GeNose lanjut dia bisa menjadi alat yang praktis karena bisa mendeteksi dalam waktu singkat. "Kalau itu dilakukan, maka potensi melakukan mudik secara ketat dan terbatas itu bisa dilakukan. Kalau tidak, tentu kita tidak boleh mengambil risiko yang lebih berat," pungkasnya.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar