Jumat, 29 Maret 2024

Bangkitkan Ekonomi di Masa Pandemi, Marwan Jafar Dorong Pemerintah Perkuat Produk Industri Lokal

Cholis Anwar
Senin, 15 Maret 2021 20:22:01
Suasana Bimtek IKM di Fave Hotel Rembang. (MURIANEWS/Cholis Anwar)
[caption id="attachment_208936" align="alignleft" width="880"] Suasana Bimtek IKM di Fave Hotel Rembang. (MURIANEWS/Cholis Anwar)[/caption] MURIANEWS, Rembang - Anggota Komisi VI DPR RI Marwan Jafar mendorong pemerintah memperhatikan dan memperkuat produk-produk lokal dalam negeri, sebagai sarana untuk bangkit dari pandemi. Sehingga keberadaanya tidak tergerus oleh produk impor yang membanjiri pasaran. Ini dikatakan Marwan Jafar dalam bimbingan teknis (bimtek) pengembangan Wira Usaha Baru (WUB) kepada Industri Kecil Menengah (IKM) di Fave Hotel Rembang, Senin (15/3/2021). Kegiatan yang bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) itu, juga diikuti oleh IKM dari Blora dan Grobogan. "Pandemi Covid-19 ini mempunyai dampak yang luar biasa. Sehingga dengan munculnya IKM ataupun UMKM ini dapat menjaga ekonomi nasional. Setidaknya dapat meningkatkan daya beli masyarakat, sekaligus juga meningkatkan berbagai macam aktivitas di bidang industri," katanya, Senin (15/3/2021). Menurutnya, salah satu solusi untuk mengatasi situasi ekonomi yang seperti ini adalah dengan menumbuhkembangkan IKM. Bahkan keberadaan IKM ini sangat membantu untuk menjaga ketahanan perekonomian nasional. Bahkan produk-produk IKM lokal ini, justru yang seharusnya diutamakan oleh pemerintah. Kebijakan yang diambil, setidaknya juga proterhadap pro dalam negeri. Dia mencontohkan, di Rembang ada batik Lasem yang menjadi kebanggaan. Keberadaan batik Lasem ini harus benar-benar dijaga. Jangan sampai di pasaran justru dibanjiri oleh batik-batik lain yang merupakan produk dari luar negeri. "Kalau bisa batik Lasem malah membanjiri pasar-pasar tradisional yang ada di seluruh Indonesia. Ini juga harus menjadi perhatian pemerintah, apakah mencintai produk dalam negeri atau luar negeri. Kalau dalam negeri, tentunya harus ada regulasi yang mengatur hal itu," ujarnya. Marwan menegaskan, saat ini semua pembicaraan hampir fokus pada UMKM ataupun IKM lantaran dianggap sebagai solusi ketahanan ekonomi. Namun, dia juga mempertanyakan lemahnya daya beli masyarakat terhadap produk IKM tersebut. "Ini juga butuh diperhatikan. Jangan sampai ketika IKM ini diunggulkan, tetapi daya beli masyarakat terhadap produk IKM justru malah menurun," imbuhnya. Putra asli Pati ini meminta bimtek ini ada tindak lanjut dengan pemberian bantuan alat dan pendampingan. Selain itu, Kementan yang didukung pemerintah daerah dapat membuka akses kerja sama IKM dengan industri besar. Sementara Direktur IKM Kimia, Sandang, Kerajinan dan Industri Aneka Kementerian Perindustrian E Ratna Utariningrum mengemukakan, Bimtek IKM yang merupakan program kemitraan Komisi VI DPR RI dan pihaknya merupakan bukti kehadiran pemerintah ke IKM di tengah kondisi sulit. "Harapannya, IKM dapat bangkit dan berupaya tetap produktif dalam menjalankan usahanya," pungkasnya.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini