Jumat, 29 Maret 2024

Ganjar Sebut Kedisiplinan Prokes Menurun, Ancam Tutup Wisata Hingga Restoran yang Abai

Ali Muntoha
Senin, 15 Maret 2021 18:31:07
Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_208911" align="alignleft" width="880"] Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebut, tingkat kedisiplinan warga terhadap protokol kesehatan (prokes) di tempat umum, pariwisata dan restoran mengalai penurunan. Kondisi ini dinilai cukup berbahaya, lantaran penyebaran Covid-19 di Provinsi Jateng belum berhenti. Ganjar menyatakan telah meminta bupati/wali kota untuk meningkatkan pengawasan, dengan menggencarkan operasi yustisi. Hal ini dikatakan Ganjar usai memimpin rapat koordinasi penanganan Covid-19, Senin (15/3/2021). "Karena mereka (masyarakat) kok rasa-rasanya, disiplin kesehatannya menurun, prokesnya menurun. Maka kita minta pada kawan-kawan bupati wali kota dan petugas yang ada termasuk penyelenggara pariwisata, pemilik restoran agar mengatur (prokes ) ini dengan baik," kata Ganjar. Ia menilai, jika penerapan prokes lebih maka akan ada peluang bertambahnya kasus Covid di Jateng. Padahal di Jateng tengah mengalami penurunan kasus Covid-19. Ia menyebut, pada pekan ke-10 jumlah kasus aktif mencapai 5.981 atau turun dibanding pekan ke sembilan yang mencapai 6.115. Ganjar berharap prokes tetap harus ditaati kendati kejenuhan melanda. Maka dari itu, pihaknya tetap meminta Satpol PP, TNI-Polri, dan pihak terkait untuk tetap gencar melakukan operasi yustisi dan penegakan prokes. Sementara Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Disporapar) Jateng, Sinung N Rachmadi menyebut, Pemprov Jateng akan bertindak tegas menutup objek wisata hingga restoran, yang abai terhadap prokes. "Kami akan kembali menerjunkan tim ke lapangan untuk mengawal hasil evaluasi terkait menurunkan disiplin pengunjung dan pengelola dalam menerapkan protokol kesehatan. Bila perlu kepada yang melanggar protokol kesehatan, kami akan rekomendasi untuk ditutup sementara," katanya. Pihaknya akan segera mengambil langkah untuk mengingatkan kembali, baik kepada pengelola destinasi dan pemkab-pemkot serta dinas yangg menangani pariwisata, bahwa protokol kesehatan adalah keniscayaan yang hukumnya wajib. "Bahwa seiring dengan berjalanannya vaksinasi, bukan berarti sudah aman. Justru makin kuat menerapkan prokes dengan baik, terutama pembatasan jumlah pengunjung dan jam operasional," sambungnya. Sinung menambahkan, sampai saat ini pihaknya sudah melibatan partisipasi masyarakat dengan memberikan laporan bagi yang melanggar tapi tidak banyak yang merespons. "Dengan evaluasi dan penegasan Pak Gub dalam rakor (rapat koordinasi penanganan Covid) tadi siang maka akan kami galakan kembali pengawalan dan pengawasan dimaksud," tegasnya. Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar