Kamis, 28 Maret 2024

Tiga Rumah Rusak, Diduga Akibat Pembangunan The Sato Hotel Kudus

Yuda Auliya Rahman
Senin, 15 Maret 2021 14:11:41
Warga melintas di depan banner rumah yang terdampak pembangunan The Sato Hotel Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)
[caption id="attachment_208870" align="alignleft" width="880"] Warga melintas di depan banner rumah yang terdampak pembangunan The Sato Hotel Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Pembangunan The Sato Hotel yang berada di Jalan Pemuda, Desa Kramat, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, diduga mengakibatkan rumah warga sekitar menjadi rusak. Beberapa rumah bahkan nyaris ambruk dna harus disangga dengan kayu. Kerusakan rumah tersebut, terjadi pada tiga rumah. Yakni di dua rumah sebelah utara hotel, dan satu rumah di sebelah timur hotel. Rumah-rumah yang rusak tersebut diketahui milik Benny Gunawan, Beny Junaedi dan Wiwik Kurniawan. Di rumah ketiganya nampak sebuah banner bertuliskan "Korban akibat pembangunan hotel The Sato rumah kami rusak, piye lur?," bunyi tulisan di banner itu. Dari pantauan MURIANEWS,  rumah yang berada di sebelah uatara berlantai dua nampak miring ke utara, dindingnya pun terlihat retak. Sementara sebelah timur telihat sangat parah. Bahkan dindingya pun diberi penyangga kayu agar tak roboh. [caption id="attachment_208871" align="alignleft" width="880"] Kondisi rumah sebelah timur The Sato Hotel Kudus nampak disangga menggunakan balokan kayu. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] Nampak juga pada bagian pintu garasi depan juga nampak disangga dengan kayu balok besar. Benny Gunawan pemilik rumah di sebelah timur hotel mengatakan, kerusakan terjadi semenjak setengah tahun setelah hotel tersebut dibangun. Hotel tersebut sudah mulai dibangun pada tahun 2017 lalu. "Setengah tahun setelah pembangunan efeknya sudah terasa lantai mulai pada retak. Lama kelamaan tembok rumah yang retak, hingga pintu garansi rumah juga tidak bisa dibuka dan mobil saya juga tidak bisa dikeluarkan," katanya, Senin (15/2/2021). Ia mengatakan, pihaknya sudah pernah mendiskusikan hal tersebut kepada sang pemilik hotel, namun saat itu pemilik cuek. Saat perizinan HO juga, lanjut dia, sang pemilik tidak datang, hanya perwakilan dari RT yang datang. "Saat pembangunan hotel lantai lima juga hanya ada pelindung pakai jaring tanaman, banyak yang menimpa rumah hingga bocor. Padahal sudah sabar, pemiliknya itu malah jawabanya tidak enak," ucapnya. Baca: Kisruh Pembangunan The Sato Hotel Kudus, Pemkab: Pengembang Sudah Mau Ganti Rugi Tapi Belum Sepakat Sementara Wiwik Kurniawan, pemilik rumah paling utara yang terdampak menjelaskan, dinding rumahnya juga pada retak mulai 2019. Ia mengatakan, kondisi kerusakan pada rumahnya tak begitu parah jika dibandingkan dua rumah lain. "Pernah mediasi, tapi tidak ada pemiliknya adanya pelaksanannya. Keinginannya ya langsung ketemu pemiliknya jadi bisa diperbaiki seperti semula atau ganti rugi. Ini sudah dilaporkan sudah sampai ke pengadilan," pungkasnya.   Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar