Jumat, 29 Maret 2024

Sering Kebanjiran, Sawah Tiga Hektare di Kudus Disulap Jadi Wisata Air Sangkal Putung

Vega Ma'arijil Ula
Sabtu, 13 Maret 2021 15:14:32
Pengunjung menikmati wahana bebek air di wisata Sasngkal Putung Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)
[caption id="attachment_208793" align="alignleft" width="880"] Pengunjung menikmati wahana bebek air di wisata Sasngkal Putung Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Wisata Sangkal Putung di Desa Kesambi, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus dulunya merupakan rawa. Di wilayah itu sering terjadi banjir. Alhasil, saat ini lahan sebesar tiga hektare itu disulap menjadi wisata air bernama Sangkal Putung. Pengamatan MURIANEWS, warga melakukan swafoto di beberapa titik di area wisata tersebut. Beberapa ada yang mencoba perahu dan becak air. Kepala Desa Kesambi Mokhamad Masri menjelaskan, asal mula dibangunnya wisata Sangkal Putung itu. Melihat lahan pertanian yang setiap tahunnya terendam banjir, timbul di pikirannya untuk mengubah menjadi tempat wisata. Tujuannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. "Dulu daerah sini berupa rawa. Orang nyebutnya itu Mbalong. Kebetulan depan ini kan jalan kabupaten namanya Sangkal Putung. Kami buat ini untuk kesejahteraan masyarakat. Yang jelas pihak desa hadir untuk memberikan tempat usaha bagi masyarakat," katanya. Saat ini wisata Sangkal Putung menawarkan spot foto selfie, becak air, dan perahu. Becak air dan perahu itu swadaya dari warga Desa Kesambi. "Sebenarnya ini belum launching. Wisata ini baru ada dua pekan. Tapi alhamdulillah masyarakat mau swadaya nyumbang ini itu. Kami dari desa belum pernah menganggarkan untuk wisata ini," terangnya. [caption id="attachment_208792" align="alignleft" width="880"] Warga menyambangi wisata Sangkal Putung di Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption] Lantaran belum di-launching, warga yang hendak menaiki becak air cukup membayar ongkos dengan tarif relatif. Besarannya kisaran Rp 5 sampai Rp 10 ribu. Sedangkan untuk ongkos naik perahu belum diketahui. "Yang jelas nanti tarifnya terjangkau. Untuk saat ini kami belum bisa tentukan berapa tarifnya. Karena memang belum launching," ungkapnya. Di lahan seluas tiga hektare itu rencananya akan terus dikembangkan. Mulai dari arena bermain, wisata pemancingan, dan kuliner. "Pasar sawah nantinya juga akan kami buat. Supaya warga bisa menjajakan hasil panen yang ada di Desa Kesambi. Saat ini kan sudah banyak yang anco ikan. Nanti bisa juga dijual di pasar sawah," terangnya. Lebih lanjut, dia juga menyampaikan pengunjung yang datang ke wisata Sangkal Putung bisa juga menikmati pemandangan Gunung Kendeng di sebelah selatan dan Pegunungan Patiayam dan Muria di sebelah utara. Sementara itu, salah seorang warga Desa Jepang, Muhammad Budi Utomo bersama anak dan istri mencoba becak air. Dia mengetahui keberadaan wisata Sangkal Putung dari rekannya. "Dapat info ada wisata ini dari teman. Terus langsung ke sini. Menurut saya ini bagus dan perlu dikembangkan lagi. Semoga bisa dicontoh desa-desa lainnya," imbuhnya.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar