Viral Video Penangkapan ODGJ Kebal Peluru di Klaten, Ternyata Hanya Tembakan Merica
Murianews
Rabu, 10 Maret 2021 07:52:19
[caption id="attachment_208552" align="alignleft" width="880"] Tangkapan layar video penangkapan orang dengan gangguan jiwa di Pedan, Klaten. (Istimewa)[/caption]
MURIANEWS, Klaten – Video viral penangkapan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Kedungan, Pedan, Klaten, memang membuat jagat maya geger. Selain membawa senjata tajam jenis samurai ODGJ tersebut juga terlihat kebal dengan peluru.
Bahkan di dalam video tersebut, ODGT yang belakangan diketahui berinisial AG itu sempat bilang tidak apa-apa saat bunyi tembakan menderu.
Kapolsek Pedan AKP Damin membenarkan penangkapan tersebut. Hanya, ia meluruskan, bunyi tembakan tersebut bukan peluru asli, melainkan tembakan merica yang ditujukan untuk melumpuhkan pelaku tanpa luka.
Langkah itu dilakukan berawal dari laporan masyarakat yang menyebutkan ada seorang ODGJ melakukan vandalisme di jalan di Kedungan. Selain mencorat-coret di jalan, AG juga membawa sebilah samurai. Pascamemperoleh laporan itu, kapolsek Pedan beserta tiga anggotanya mendatangi lokasi kejadian.
Baca: Terbukti Laki-Laki, Aprilia Manganang Akan Urus Data Kependudukan Lewat Pengadilan, Termasuk Nama
Belum sempat turun dari mobil dinasnya begitu tiba di Kedungan, AKP Damin dan 13 anggota dari polsek dan koramil sudah diteriaki AG akan dibunuh.
"Saat itu, AG sudah teriak-teriak tak pateni kowe [aku bunuh kamu]," kata AKP Damin, kepada Solopos.com, Selasa (9/3/2021) kemarin.
AKP Damin mengajak jajaran musyawarah pimpinan kecamatan (muspika) Pedan dan anggota keluarga AG guna membicarakan bagaimana menangani seorang ODGJ tersebut.
Hasil pembahasan, anggota keluarga mengaku tak berani menangani AG yang dinilai telah meresahkan warga tersebut.
"Kami memperoleh laporan pukul 11.30 WIB. Kami lakukan penanganan pukul 13.00 WIB," katanya.
AKP Damin mengatakan upaya melumpuhkan seorang ODGJ yang membawa sebilah samurai dilakukan selama 15 menit. Upaya melumpuhkan AG melibatkan enam anggota Dalmas Polres Klaten, empat anggota Polsek, dan tiga anggota Koramil Pedan.
Baca: Kick Off Piala Menpora 21 Maret, Ini Pembagian Grupnya
"Awalnya kita dekati. Kita ajak ngobrol. Kami rayulah agar tidak mengamuk dengan samurainya. Tapi AG menjawab ora isoh. AG masih membawa samurai lengkap dengan sarungnya. Lantaran sudah membahayakan, kami gunakan alat (tongkat). Kami juga sempat lepaskan tembakan merica ke AG dua kali. Pertama dia bilang rapopo. Sedangkan kedua, tembakan diarahkan ke dekat mata. Setelah itu baru bisa dilumpuhkan," kata AKP Damin.
Damin mengatakan upaya melumpuhkan AG berkat proaktif dari masyarakat yang langsung memberikan laporan ke polisi. Setelah dilumpuhkan, AG dibawa ke rumah sakit jiwa (RSJ) untuk menjalani pengobatan.
"Awalnya kami ingin membawa ke RSJD di Wedi. Tapi dari keluarga minta ke Purworejo. Kami mengimbau ke warga untuk bersama-sama proaktif menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas). Selama penanganan ODGJ di Kedungan, tak ada korban luka," katanya.
Salah seorang warga Pedan, Sarwono, mengatakan AG merupakan adik dari seorang temannya. AG sudah sejak lama mengalami gangguan jiwa.
"Kalau dia ngamuk membawa senjata tajam (sajam), ya baru beberapa hari kemarin itu. Sebagaimana yang diunggah polres di medsos. Untungnya, kasus itu segera ditangani aparat keamanan sehingga tak ada korban luka atau pun korban jiwa," katanya.
Penulis: Supriyadi
Editor: Supriyadi
Sumber: Solopos.com