Kamis, 28 Maret 2024

Boyolali Uji Coba Pembelajaran Tatap Muka Mulai 15 Maret, Ini Syaratnya

Murianews
Selasa, 9 Maret 2021 12:18:53
Para siswa mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka di Jepara. (MURIANEWS/Budi Erje)
[caption id="attachment_201483" align="alignleft" width="1024"] Ilustrasi: Para siswa di Jepara mengikuti simulasi pembelajaran tatap muka belum lama ini. (MURIANEWS/Budi Erje)[/caption] MURIANEWS, Boyolali - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali berencana melakukan uji coba pembelajaran tatap muka untuk jenjang pendidikan TK, SD, dan SMP mulai 15 Maret mendatang. Hanya saja, uji coba kali ini sifatnya tidak diwajibkan dan mengacu pada kesiapan sekolah masing-masing. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali, Darmanto mengatakan, pelaksanaan uji coba pembelajaran ini diminta dilakukan secara terbatas. Selain itu, semua pengajar dan siswa wajib menjalankan protokol kesehatan. "Untuk pembelajaran ini, kami memprioritaskan bagi sekolah yang tenaga pendidik dan kependidikannya sudah divaksin. Selain itu yang wilayahnya sudah hijau dengan analisa mikro," katanya seperti dikutip Solopos.com, Selasa (9/2/2021). Dia menjelaskan dalam waktu dekat pihaknya akan memberikan surat pemberitahuan kepada satuan pendidikan. Meski begitu dia tidak mewajibkan semua sekolah melaksanakan uji coba tersebut. "Kami memberi ruang kepada mereka yang sudah siap untuk koordinasi dengan orang tua, dengan komite, dengan pemangku wilayah seperti kepala desa dan camat, untuk memberitahukan akan ada uji coba tatap muka dengan protokol kesehatan dan prosedur yang ada. Tidak wajib, kalau tidak memungkinkan tidak usah dipaksakan," jelas dia. Darmanto menjelaskan uji coba pembelajaran tatap muka nantinya hanya dilakukan tiga jam. Ia pun menegaskan, pembelajaran tatap muka di Indonesia termasuk di Boyolali secara umum diharapkan bisa terlaksana kembali pada Juli 2021 nanti. Sebab untuk pada bulan itu, vaksinasi bagi guru diharapkan selesai. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, sebelumnya mengatakan saat ini vaksinasi tahap kedua sudah menyasar 1.000 guru di Boyolali. Vaksinasi untuk guru akan dilakukan secara bertahap hingga semua sasaran yang mencapai sekitar 8.000 guru bisa terselesaikan.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar