Jumat, 29 Maret 2024

PPKM Mikro di Jateng Diperpanjang Hingga 22 Maret

Ali Muntoha
Jumat, 5 Maret 2021 08:04:00
Gubernur Ganjar Pranowo menunjukkan data penuruna grafik kasus corona di Jateng. (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_207000" align="alignleft" width="880"] Gubernur Ganjar Pranowo menunjukkan data penuruna grafik kasus corona di Jateng. (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Semarang – Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) mikro di Jawa Tengah akan kembali diperpanjang hingga 22 Maret 2021. Perpanjangan dilakukan lantaran program ini dianggap cukup efektif menekan penyebaran Covid-19. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, keputusan ini juga menindaklanjuti arahan dari pemerintah pusat. "(PKM mikro) Terus saja. Ini kan sudah makin bagus hasilnya, tinggal diperketat," kata Ganjar. Program ini juga dianggap sesuai untuk membendung corona baru B117. Di mana salah satu penyintasnya seorang TKI dari Arab Saudi kini tengah mudik di Brebes. TKI tersebut merupakan penyintas Covid-19 varian B117 yang sebelumnya terdeteksi di Karawang. "Justru dalam konteks PPKM mikro yang paling pas ya yang di Brebes tadi, yang ada TKI baru pulang dari Arab. Inilah sebenarnya konsep PPKM mikro menjadi pas banget. Maka saya minta, coba terapkan," ujarnya. PPKM mikro menjadi kesempatan untuk menangani secara dini dan mengunci terkait kejadian di Brebes. Setelah dikunci maka yang perlu dilakukan adalah tracing dan testing. "Sudah dilakukan testing dan saya minta lini kedua ditambah. Apakah kemudian kontak erat, dekat, sampai sosialnya itu bisa dideteksi penuh. Berikan isolasi yang nyaman sehingga orang nanti tidak panik tetapi dikelola. Nah ini mikronya ini penting," lanjut Ganjar. Baca: TKI Penyintas Corona B117 Mudik ke Brebes, Ganjar: Delapan Kontak Erat Jalani Isolasi Ganjar menambahkan, PPKM mikro yang sudah berjalan di semua daerah di Jawa Tengah ini juga harus ditingkatkan. Ia mengatakan metode PPKM mikro tersebut relatif bagus dalam menangani Covid-19 dari tingkat terkecil. Tentunya dengan diikuti disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan (prokes). "Selebihnya yang lain tinggal jalan saja karena menurut saya metode ini relatif bagus. Cuma satu saja, jangan lengah. Jangan lengah betul-betul, jadi tetap pakai prokesnya. Itu saja, belum ada yang lebih," pungkasnya.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar