Jumat, 29 Maret 2024

Kudus Jadi Trending Topik, Warganet Prihatin Soal Banjir

Yuda Auliya Rahman
Selasa, 23 Februari 2021 13:20:59
Warga menggunakan perahu kayu untuk mobilisasi ke Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Minggu (7/2/2021). (MURIANEWS/ Vega Ma'arijil Ula)
[caption id="attachment_206484" align="alignleft" width="880"] Warga menggunakan perahu kayu untuk mobilisasi ke Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Minggu (7/2/2021). (MURIANEWS/ Vega Ma'arijil Ula)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Kata Kudus menjadi salah satu bahasan perbicangan di Twitter. Hingga Selasa (23/2/2021) siang kata Kudus masih menjadi salah satu trending topik. Salah satu yang menjadi perbincangan warganet yakni keprihatinan banjir yang menggenangi Kota Kretek selama tiga pekan lebih. Salah satu cuitan keprihatinan diunggah oleh akun twitter @Tejasukma71 yang berharap agar warga Kudus yang terdampak banjir diberi kesabaran lebih, "Ya Allah mohon diberikan kesabaran bagi warga yang terdampak banjir di Kudus," tulisnya. Ada juga cuitan lain yang dituliskan oleh akun @MasTenky yang juga menandai akun @ganjarpranowo, @BNPB_Indonesia, @PemprovJatengID, dan @PemprovJateng. "Weleh ada warga di Kudus sudah terendam banjir selama sebulan?, mudah-mudahan cepat surut nggih," tulis akun tersebut. [caption id="attachment_207551" align="alignleft" width="880"] Tangkapan layar cuitan warga net yang prihatin soal banjir di Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] Bahkan sejumlah cuitan di Twitter juga ada yang disangkut-pautkan dengan banjir di Jakarta. Menanggapi hal tersebut, Plt Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan seperti pompanisasi yang sudah dimaksimalkan untuk mengurangi volume banjir, baik yang ada di Kawasan Jati Wetan maupun tempat lain. Selain itu juga mengerahkan pompa untuk menyedot banjir yang menggenangi area persawahan. "Penyebab banjir itu karena intensitas hujan tinggi yang membuat pengikisan tanah ke sungai dan membuat volume penampungan air jadi berkurang. Baik dari kiriman lereng Muria dan juga dari Grobogan. Tanggul jebol kemarin juga karena ada banyak lubang yuyu atau tikus dan terjadi tekanan air dan membuat jebol," katanya saat ditemui di Balai Desa Karangbener, Selasa (23/2/2021). Sebagai bahan evaluasi, pihaknya akan membuat tim pemelihara tanggul yang akan memantau kondisi tanggul saat musim kemarau. Sehingga kejadian serupa seperti ada lubang yang bisa memicu terjadinya tanggul jebol bisa diminimalisir. "Jadi tugasnya itu memastikan tidak ada lubang-lubang yang bisa mengakibatkan tanggul jebol saat musim hujan. Normalisasi sungai ke hilir arah Juwana dan Jepara juga perlu dilakukan," pungkasnya.   Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar