Jumat, 29 Maret 2024

Tiga Pekan Banjir Genangi Jati Wetan Kudus, Warga Terserang Berbagai Penyakit

Yuda Auliya Rahman
Minggu, 21 Februari 2021 14:26:48
Pemeriksaan kesehatan gratis di lokasi banjir Desa Jati Wetan, Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)
[caption id="attachment_207413" align="alignleft" width="880"] Pemeriksaan kesehatan gratis di lokasi banjir Desa Jati Wetan, Kudus. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] MURIANEWS,Kudus - Tiga pekan lamanya, permukiman warga di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kudus tergenang banjir. Alhasil banyak warga yang mulai terserang berbagai penyakit hingga tensi darah tinggi. Dari pantauan MURIANEWS di lapangan, ratusan warga mengikuti pengobatan gratis dan pembagian sembako yang diadakan Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah yang bekerja sama dengan RS Aisyiyah dan Lazismu Kudus, Minggu (21/2/2021). Salah seorang warga Desa Jati Wetan, Sugito (55) mengatakan, sejak dua pekan lalu, ia mulai merasakan berbagai penyakit mulai menyerang. Seperti pusing, panas, batuk pilek hingga napas terasa sesak. "Sampai sekarang banjir belum surut. Di rumah saya sampai sebawah lutut padahal rumah sudah ditinggikan. Kalau di jalan itu hampir satu meter," katanya sesuai mengikuti pengobatan. Selain sejumlah penyakit yang menyerang, tensi darah tinggi juga dirasakan. Sebab, banjir yang menggenangi daerahnya tak kunjung surut. "Di tensi tadi sampai 170/90 biasanya tensi juga tinggi tapi tidak sampai segitu. Paling 130-140," ucapnya. Ketua Bidang Kesehatan Masyarakat sekaligus Humas RS Aisyiyah Kudus dr Agus Prasetya menyatakan, pengobatan gratis tidak hanya dilakukan berpusat di rumah RT setempat. Pihaknya juga berkeliling door to door mendatangi lansia yang kesulitan untuk keluar dari rumah. "Meski banjir, banyak yang masih bertahan di rumah. Ada yang mengeluhkan diare, hipertensi, kepala pusing, panas, hingga nyeri sendi. Ada sekitar 200an warga yang mengikuti pengobatan gratis," terangnya. Saat di tes tekanan darah, lanjut dia, beberapa warga ada yang tensi darahnya cukup tinggi. "Tadi ada yang 160/90 ada juga yang 200/110, tapi tidak mau di rujuk ke rumah sakit. Sebelumnya itu punya riwayat hipertensi, dan kondisi lingkungan yang banjir jadi beban pikiran juga bisa mempengaruhi" tandasnya.   Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar