Jumat, 29 Maret 2024

Tiga Titik di Kambangan Kudus Longsor, Akses Jalan Tertutup

Vega Ma'arijil Ula
Sabtu, 13 Februari 2021 12:19:14
Longsor terjadi di Dukuh Kambangan, Sabtu (13/2/2021). (MURIANEWS/Istimewa)
[caption id="attachment_206938" align="alignleft" width="880"] Longsor terjadi di Dukuh Kambangan, Sabtu (13/2/2021). (MURIANEWS/Istimewa)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Bencana tanah longsor terjadi di Dukuh Kambangan, Desa Menawan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus, Sabtu (13/2/2021). Longsor itu terjadi di tiga titik menyebabkan tertutupnya akses tiga jalan tersebut. Tiga titik terdampak longsor itu berada di jalan gang Dukuh Kambangan-Dukuh Nogosari di RT 03, RW 05, jalan utama Dukuh Kambangan di RT 04, RW 05, dan jalan utama Dukuh Kambangan RT 05, RW 05. Akibat longsor yang terjadi di tiga titik itu, akses jalan dari Dukuh Kambangan menuju Dukuh Nogosari tertutup. Sehingga tidak dapat dilewati. Menurut Camat Gebog Bambang Gunadi, penyebab longsor karena curah hujan dengan intensitas yang tinggi. Selain itu, tanah di Dukuh Kambangan terbilang labil karena merupakan tanah gembur. "Sejak semalam hujan terus. Jam lima pagi tadi terjadi longsor. Dari tiga titik saat ini satu titik sudah dievakuasi dan dibersihkan. Tinggal dua titik lagi," katanya, Sabtu (13/2/2021). Menurut dia, daerah Dukuh Kambangan memang sering terjadi longsor. Untuk longsor kali ini menurutnya cukup besar. "Ini hitungannya lumayan besar longsornya. Tapi alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Hanya akses jalan tertutup," terangnya. Pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap berhati-hati. Hal ini mengingat situasi masih ekstrem. "Kita kan tidak tahu kapan bisa terjadi bencana. Jadi harus tetap waspada," imbuhnya. Hal senada disampaikan Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kudus Wiyoto. Menurut dia wilayah Dukuh Kambangan memang sering terjadi longsor. Penyebabnya karena tanah yang gembur. "Ketika tanah yang gembur itu dilewati air, lapisan tanah akan tergeser sehingga terjadi longsor," katanya. Menurut dia kondisi berbeda ketika kontur tanah keras. Sehingga ketika air masuk tidak terjadi pergeseran yang menimbulkan longsor. Wiyoto berharap agar masyarakat tetap waspada mengingat saat ini cuaca masih ekstrem. Dia mengimbau masyarakat untuk mengenali bencana yang ada di sekitar. "Untuk yang tinggal di dekat sungai kami imbau untuk memperhatikan talud apakah ada yang bocor atau tidak. Kemudian untuk yang tinggal di area ketinggian agar waspada ketika terjadi longsor," pungkasnya.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar