Jumat, 29 Maret 2024

Korban Banjir Karangrowo Kudus Mulai Terserang Flu dan Gatal-Gatal

Yuda Auliya Rahman
Rabu, 10 Februari 2021 16:45:40
Warga menerima obat setelah dilakukan pemeriksaan kesehagan gratis dari RS Aisyiyah. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)
[caption id="attachment_206757" align="alignleft" width="880"] Warga menerima obat setelah dilakukan pemeriksaan kesehagan gratis dari RS Aisyiyah. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Sejumlah korban banjir di Dukuh Krajan, Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan, Kudus mulai mengeluhkan terserang sejumlah penyakit. Tim medis Rumah Sakit Aisyiyah Kudus, Rabu (10/2/2021), mendatangi posko pengungsian di MTS As-Sidah Karangrowo untuk memberikan pengobatan gratis. Dari pantauan MURIANEWS, di posko pengungsian puluhan warga nampak mulai mengantre setelah ada tenaga kesehatan datang memberikan pengobatan gratis. Setelah diperiksa, warga juga mendapatkan obat gratis. Salah seorang warga yang mengeluhkan terserang penyakit Kasramin (51). Ia mengatakan, sejak empat hari yang lalu dirinya sudah mulai merasakan terserang penyakit. Dirinya juga mengaku baru pindah keposko pengungsian semenjak hari ini. "Sakitnya itu pusing, flu dan agak sesak napas. Kalau istri, anak dan menantu saya tidak ada keluhan dan sudah di posko pengungsian semenjak hari Senin. Tapi kalau saya tunggu rumah, ke sini baru tadi karna air sudah sampai lutut," kata warga Dukuh Krajan RT 5 RW 2 Desa Karangrowo, itu. Senada,  Imam Syafi'i (43) warga lain juga mengeluhkan hal yang sama. Ia mengaku seluruh badanya terasa gatal semenjak tiga hari yang lalu. Terlebih, pada bagian kaki dan tangan ketika kena air rasa gatal akan semakin parah. "Kalau malam itu seluruh badan gatal semua. Kalau kena air kaki dan tangan kena rangen (kutu air) itu malah tambah gatal sampai gak betah. Ini tadi diberi obat sama salep dari dokter yang meriksa," ungkapnya. Sementara, Humas Rumah Sakit Aisyiyah Kudus dr Agus Prastyo mengatakan, pengobatan gratis ini bentuk bakti sosial kepada warga terdampak banjir yang berada di posko pengungsian. Pengobatan gratis kali ini tercatat ada 42 warga yang berobat. Kebanyakan warga yang mengeluhkan terserang penyakit, lanjut dia, adalah warga yang lanjut usia. "Kalau sakit berat tidak ada, penyakit yang menyerang pada umumnya saat ada banjir. Keluhannya ya seperti gatal-gatal, panas, batuk pilek, ada juga yang sesak napas, karena biasanya memang yang diserang itu saluran pernafasan," jelasnya. Selain pengobatan gratis, pihaknya juga memberikan bantuan sembako untuk memenuhi kebutuhan warga yang terdampak banjir. Ke depan, tidak menutup kemungkinan pengobatan gratis hingga pembagian sembako kembali diberikan untuk membantu warga yang terkena bencana.   Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar