Jumat, 29 Maret 2024

BPBD Kudus Suplai Kebutuhan Air Bersih untuk Korban Banjir Kudus

Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 10 Februari 2021 16:30:59
Relawan BPBD Kudus melakukan droping air bersih di Dukuh Tanggulangin, Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)
[caption id="attachment_206754" align="alignleft" width="880"] Relawan BPBD Kudus melakukan droping air bersih di Dukuh Tanggulangin, Kudus. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) menempatkan tandon air bersih di dua titik lokasi banjir. Tandon ini akan disuplai air bersih secara berkala, untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga terdampak banjir. Saat ini dua tandon air itu diletakkan di Dukuh Tanggulangin dan di Balai Desa Jati Wetan, Kudus. Masing-masing tandon air itu berisi dua ribu liter. Menurut Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus Budi Waluyo, dua tandon air bersih itu masih cukup untuk digunakan warga. "Sementara ini masih cukup karena saat ini warga sudah ada yang mengungsi. Tapi ketika nantinya butuh tambahan tandon air, akan kami siapkan," katanya, Rabu (10/2/2021). Menurut dia, saat ini BPBD Kudus memiliki enam tandon air bersih. Sudah digunakan dua tandon. Sehingga masih tersisa empat tandon lagi. Jumlah itu dirasa masih cukup untuk mengcover kebutuhan air bersih bagi warga terdampak banjir. Terlebih, di Pondok Pesantren Al-Muayyad yang berlokasi di sekitar Dukuh Tanggulangin masih memiliki ketersediaan air bersih. Pihaknya mengimbau agar warga menggunakan air bersih untuk masak dan minum. Dia tidak menyarankan untuk digunakan mandi. Hal ini terkait keterbatasan air bersih yang hanya dua ribu liter per tandonnya. Soal droping air bersih, setiap harinya BPBD Kudus terus berkoordinasi dengan pihak Pemerintah Desa (Pemdes) Jati Wetan. Ketika air bersih dalam tandon habis, akan segera diisi oleh pihak BPBD Kudus. "Ketika habis nanti akan kami isi kembali. Kami berharap ada koordinasi terus mengingat kami juga keterbatasan personel. Sehingga tidak bisa memantau tandon air setiap harinya," imbuhnya.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar