Jumat, 29 Maret 2024

Dapur Umum Payaman Kudus Tiap Hari Suplai Ribuan Nasi Bungkus Bagi Korban Banjir

Yuda Auliya Rahman
Senin, 8 Februari 2021 15:55:38
Sejumlah relawan memasak di dapur umum Balai Desa Payaman. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)
[caption id="attachment_206568" align="alignleft" width="880"] Sejumlah relawan memasak di dapur umum Balai Desa Payaman. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Dapur umum yang terdapat di Balai Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, Kudus setiap harinya menyuplai ribuan makanan untuk warga yang terdampak banjir di desa tersebut. Nasi bungkus diberikan baik untuk warga yang mengungsi di posko pengungsian SD 2 Payaman, maupun warga yang masih memilih bertahan di rumahnya yang terendam banjir. Dari pantauan MURIANEWS di Balai Desa Payaman, sejumlah relawan dari berbagai organisasi terlihat sedang memasak nasi hingga lauk pauk. Sebagian relawan pun ada juga yang bertugas untuk membungkus nasi dan lauk yang sudah disiapkan. "Dapur umum di Balai Desa  ada semenjak Kamis (4/2/2021) lalu. Yang digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan warga yang terdampak banjir," katanya, Senin (8/2/2021). Ia menjelaskan, untuk warga yang masih bertahan di rumah, suplai nasi bungkus dipersiapkan dua kali sehari. Dan untuk yang berada di posko pengungsian dalam satu hari diberi nasi bungkus tiga kali. "Yang di pengungsian memang kami prioritaskan, karena memang sudah tidak bisa memasak. Dalam sekali makan kami menyediakan 1.200 nasi bungkus," ucapnya. Baca: Desa Payaman Kudus Terendam Banjir, Ketinggian Hingga Satu Meter Saat ini warga yang mengungsi di SD 2 Payaman ada sekitar 94 orang. Beberapa warga dari desa tetangga pun ada yang turut mengungsi di posko pengungsian itu. "Ada beberapa warga Desa Tanjungkarang, Karangrowo, dan Jetis yang ikut mengungsi di posko kami, karena lokasi kami memang yang dekat. Tapi tidak banyak," ucapnya. Sementara salah seorang warga yang mengungsi di SD 2 Payaman Sukaenah (50) mengatakan, ia mengungsi bersama keluarganya sudah semenjak tiga hari lalu. Sebelumnya dirinya mengungsi di pengungsian yang ada di TK Pertiwi 3. "Awalnya di TK, karna airnya meninggi terus dipindah ke sini. Baru tahun ini banjir sampai airnya tinggi, biasanya banjir cuma sebentar tidak sampai ngungsi," ungkapnya. Untuk menghilangkan kejenuhan, terkadang dirinya mencari aktivitas dengan cara bersih-bersih di area posko pengungsian. "Rumah saya terendam banjir itu sampai parah seatas pinggang," ujar warga Dukuh Karanganyar, Rt 1 Rw 7 Desa Payaman, Mejobo, Kudus itu.   Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar