Kamis, 28 Maret 2024

Cegah Banjir, Pemkab Kudus Segera Bentuk Tim Pemelihara Tanggul

Anggara Jiwandhana
Senin, 8 Februari 2021 12:23:49
Tanggul darurat di Kali Gelis masih dalam proses pembangunan. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)
[caption id="attachment_203822" align="alignleft" width="880"] Warga membangun Tanggul darurat di Kali Gelis yang jebol beberapa waktu lalu. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus segera membentuk tim pemeliharaan tanggul untuk mencegah adanya banjir tahunan akibat jebolnya tanggul ke permukiman rakyat. Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, mereka nantinya bertugas untuk memantau kondisi tanggul selama musim kemarau. Terutama terkait kesiapan menampung aliran air. Pihaknya pun akan menggandeng Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) untuk turut serta dalam tim tersebut. “Jadi memantau kondisi, perlu diperbaiki atau tidak, kalau memang perlu diperbaiki, bisa secara mandiri atau swadaya,” katanya, Senin (8/2/2021). Sementara terkait genangan di sejumlah desa di Kecamatan Jati yang memang berada di kawasan tadah air, pihaknya akan mengupayakan dengan menggunakan pompa. Hartopo mengatakan, pihak pemkab sebenarnya mengagendakan penambahan pompa pada tahun ini. Namun, karena adanya refocusing anggaran dan mahalnya pompa penyedot, maka pihaknya tengah meminta bantuan ke provinsi. “Kemarin kami minta ke provinsi, tapi sekarang belum bisa,” ujarnya. Saat ini sendiri, ada dua pompa yang dimaksimalkan di daerah tadah air hujan yakni di Kawasan Jati Wetan. Atau tepatnya Dukuh Gendok, Barisan, dan Tanggulangin. Selain itu, pihak pemkab Juga akan mewajibkan pembuatan tempat serapan bagi bangunan-bangunan yang akan berdiri di daerah tersebut. Mengingat saat ini, pada daerah tersebut sangat minim area resapan. “Sehingga sangat lama sekali,” jelas dia. BPBD Kudus sendiri merilis jumlah desa terdampak banjir per tanggal 7 Februari 2021 sebanyak 13 desa yang tersebar di tiga kecamatan. Di antaranya tiga desa di Kecamatan Jati, enam desa di Kecamatan Mejobo, dan empat desa di Kecamatan Undaan. Untuk jumlah rumah terdampak banjir di 13 desa tersebut kini mencapai 4.420 rumah. Dengan jiwa yang terdampak ada sebanyak 17.614 jiwa.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar