Kamis, 28 Maret 2024

Kaltim dan Jabar Juga Terapkan Dua Hari di Rumah Saja, Ganjar Membayangkan Seluruh Jawa-Bali

Ali Muntoha
Sabtu, 6 Februari 2021 08:47:33
Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. (MURIANEWS)
[caption id="attachment_202644" align="alignleft" width="1241"] Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Tengah. (MURIANEWS)[/caption] MURIANEWS, Semarang – Gerakan dua hari di rumah saja yang diterapkan Provinsi Jawa Tengah diikuti oleh provinsi lain. Sama seperti Jateng, Kalimantan Timur (Kaltim) dan Jawa Barat menerapkan gerakan ini pada Sabtu-Minggu (6-7/2/2021) akhir pekan ini. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengapresiasi langkah dua gubernur di daerah itu yang menerapkan kebijakan serupa. Ganjar pun membayangkan jika gerakan ini bisa diterapkan di seluruh Jawa-Bali maka akan lebih efektif dalam menekan penyebaran Covid-19. "Saya sangat hormat, dan ini saya yakin akan banyak membantu. Ya tentu ada banyak urusan teknis yang harus diselesaikan sebelum melaksanakan gerakan itu," katanya. Ganjar menyebut jika gerakan dua hari di rumah saja ini sebagai tindaklanjut karena Permberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali kurang optimal. "Artinya begini, ketika Presiden menyampaikan kok PPKM tidak optimal, mestinya kita memang melakukan improvisasi. Dan tentu akan sangat bagus kalau gerakan itu dilakukan di satu wilayah," ujarnya. Ganjar melihat semangat Gubernur Kalimantan Timur dan Jabar patut diapresiasi. Menurutnya, sebenarnya akan sangat bagus jika seluruh Kalimantan juga melakukan gerakan itu. "Tapi kan Kaltim juga luas, maka itu bagus. Keren itu, untuk menjaga warganya tetap di rumah saja. Dan saya juga baca Jabar ikut menerapkan, tentu ini semakin bagus," jelasnya. Ganjar mengakui Gerakan Jateng di Rumah Saja yang dimulai hari ini menuai pro dan kontra. Di sejumlah wilayah di Jateng, kebijakan yang diambil juga tidak seragam, ada yang menutup total, ada yang masih membuka beberapa fasilitas publik. "Dugaan saya ada beberapa yang ketat sekali, tapi ada beberapa yang agak longgar. Yang longgar itu saya minta operasi yustisinya diketatkan, agar bisa dilakukan perbaikan," tegasnya. Memang lanjut Ganjar, Gerakan Jateng di Rumah Saja tidak bisa dilakukan seragam. Hal itu bukan karena tidak tegas seperti yang diharapkan sejumlah pihak, akan tetapi karena sebenarnya tujuan dari gerakan itu adalah mengajak masyarakat untuk berpartisipasi. "Maka, di ujung PPKM kedua ini, ayo kita agak sedikit ketat, sedikit memberikan pengorbanan waktu, sedikit kita memberikan penghormatan pada pahlawan Covid-19 ini agar mereka bisa terbantu. Mudah-mudahan ini bisa berjalan sukses," jelasnya.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar