Jumat, 29 Maret 2024

Air Banjir Tanggulangin Kudus Menghitam, Pemkab Lakukan Uji Lab

Anggara Jiwandhana
Kamis, 4 Februari 2021 13:59:16
Penjual sayur tengah melintas di kawasan banjir Tanggulangin Kudus yang airnya menghitam. (MURIANEWS/Anggar Jiwandhana)
[caption id="attachment_206271" align="alignleft" width="1920"] Plt Bupati Kudus HM Hartopo meninjau air banjir di Jati Wetan yang menghitam. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)[/caption] MURIANEWS, Kudus – Air banjir yang menggenangi Dukuh Tanggulangin, Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, Kabupaten Kudus berwarna hitam. Perubahan warna air banjir tersebut, diketahui mulai terjadi Rabu (4/2/2021) kemarin. Masyarakat setempat, sebagian besar menduga penyebabnya adalah limbah dari pabrik PT Pura yang lokasinya tak jauh dari titik banjir. Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kudus HM Hartopo mengatakan, pihaknya telah mendapat laporan terkait hal ini. Hanya, pihaknya belum mengetahui darimana sumber pencemaran air banjir tersebut. “Untuk di sekitar sini yang terdekat memang pabrik Pura, tapi mereka bilang jika limbahnya sudah dikontrol dan tidak terjadi  kebocoran,” ucap Hartopo saat meninjau lokasi banjir, Kamis (4/2/2021). Saat meninjau banjir Hartopo didampingi Plt Kepala Dinas PUPR Arief Budi Siswanto, Camat Jati, Andreas Wahyu, dan Kalakhar BPBD Kudus Budi Waluyo. [caption id="attachment_206235" align="alignleft" width="880"] Penjual sayur tengah melintas di kawasan banjir Tanggulangin Kudus yang airnya menghitam. (MURIANEWS/Anggar Jiwandhana)[/caption] Hartopo menyatakan, pihaknya telah meminta Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kabupaten Kudus untuk mengecek kandungan limbah. Namun memang, hasilnya baru bisa keluar pekan depan. “Uji lab sementara memang baru kemarin, kemungkinan sepekan jadi,” kata Hartopo. Sementara untuk penanganan saat ini, kata dia, PT Pura bersedia untuk menyedot air banjir yang hitam di area permukiman. Mereka, lanjut dia, juga telah membuka pengobatan gratis untuk warga terdampak banjir. Pemerintah daerah pun telah memaksimalkan penyedotan dan membuka pintu sodetan yang mengarah ke Sungai Wulan. "Pura merasa punya tanggung jawab walaupun belum bisa untuk justifikasi. Pura akan memberikan bantuan penyedotan air. Dari pemerintah daerah sudah memaksimalkan dari pompa per detik bisa 1.200 liter. Pompa sodetan dari sini ke Sungai Wulan pun sudah kita buka," jelasnya. Usai meninjau Desa Jati Wetan, Hartopo beranjak ke Desa Kedungdowo, Kecamatan Kaliwungu dan Desa Payaman, Kecamatan Mejobo, untuk meninjau kondisi warga yang memilih bertahan di pengungsian. Pihaknya juga memastikan keberadaan dapur umum tetap aktif demi mencukupi kebutuhan pangan bagi warga korban banjir. Sementara General Manager HR-GA Pura Group Agung Subani mengatakan, PT Pura telah melakukan investigasi pada saluran pengolahan limbah mereka dari hulu hingga hilir. Hasilnya, tidak ada kebocoran. “Di instalasi kami, pipa saluran langsung mengarah ke Sungai Wulan, kondisinya juga baik,” ujar dia. Pihaknya pun kini masih menunggu hasil investigasi dari dinas terkait kandungan air banjir yang menghitam ini. Walau memang, Agung mengatakan jika produksi limbah di PT Pura sendiri berwarna putih, bukan hitam. “Produksi limbah Pura cenderung ke arah yang putih,” katanya. Walau demikian, pihaknya akan tetap membantu menyedot air banjir tercemar dengan sejumlah mobil pemadam kebakaran.  Sehingga bisa mengurangi debit air yang berada di pemukiman warga. “Kami juga membuka pengobatan dan menyuplai obat-obatnya,” tandas dia.   Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar