Kamis, 28 Maret 2024

Penghargaan untuk Nakes RS Aisyiyah Kudus yang Gugur dan Berjuang Tangani Covid -19

Yuda Auliya Rahman
Selasa, 2 Februari 2021 16:05:27
Pemberian tali asih oleh Direktur RS Aisyiyah dr Hilal Ariyadi (kanan) kepada keluarga nakes meninggal karena corona. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)
[caption id="attachment_206060" align="alignleft" width="1024"] Pemberian tali asih oleh Direktur RS Aisyiyah dr Hilal Ariyadi (kanan) kepada keluarga nakes meninggal karena corona. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)[/caption] MURIANEWS, Kudus - Rasa haru dan tangis keluarga menyelimuti pemberian tali asih kepada keluarga almarhum salah seorang tenaga kesehatan (nakes) dari Rumah Sakit Aisyiyah Kudus yang telah gugur dalam perjuanganya menangani pandemi Covid -19, Selasa (2/2/2021). Almarhum yakni, Manggala Putra Mahardika warga Desa Pladen, Kecamatan Jekulo, Kudus. Video in memoriam almarhum juga sempat diputar sebelum penyerahan tali asih kepada keluarga. Direktur RS Aisyiyah Kudus dr Hilal Ariyadi mengatakan, Manggala Putra Mahardika meninggal terkonfirmasi Covdi-19 saat dirawat di RSUD dr Moewardi Solo pada 25 Agustus 2020 lalu. Di mata tenaga medis RS Aisyiyah, Manggala dikenal sebagai pekerja keras dan totalitas dalam bekerja. "Almarhum Kepala Ruang Isolasi Covid -19 di RS Aisyiyah. Sampai saat kami masih ingat perjuangan almarhum dalam membantu penanganan Covid -19 di rumah sakit. Dua hari sebelum terkonfirmasi almarhum juga masih ikut rapat koordinasi penanganan Covid-19," katanya, Selasa (2/2/2021). Pemberian tali asih kepada keluarga ini, lanjut Hilal, sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras almarhum selama ini. Tali asih yang diberikan berupa uang tunai, pin emas hingga piagam penghargaan. "Tali asih ini merupakan progam bakti untuk negeri dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Tali asih uang tunai senilai Rp 20 juta, pin emas, dan piagam penghargaan hari ini kami berikan kepada keluarga," ucapnya. Sampai saat ini total nakes di rumah sakit tersebut yang sempat terkonfirmasi Covid -19 ada 28 orang, dan satu di antaranya meninggal dunia. "Alhamdulillah ini keseluruhan sudah sembuh dan sehat. Dan sudah bekerja kembali," imbuhnya. Sementara , kakak Almarhum, Satriyo Yudo Budi Wicaksono mengucapkan terimakasih atas apresiasi dan penghargaan yang diberikan pada almarhum adiknya. Meski sudah beberapa bulan lalu meninggal, ia sangat berterima kasih hingga kini jasa adiknya masih dikenang. "Kebetulan saya menjadi Kepala Gugus Tugas Covid-19 Muhammadiyah. Saya tahu bagaimana kerja keras adik saya dan  tenaga medis lain dalam menangani pandemi ini. Kalau keluarga sempat khawatir, tapi ini memang sudah tugas kami," terangnya. Lebih lanjut ia menyatakan almarhum seharusnya menikah pada bulan Desember 2020 lalu. Namun takdir berkendak lain. "Harusnya 24 Desember 2020 kemarin menikah, pada saat itu sudah persiapan menikah. Saya waktu itu yang mendampingi almarhum adik saya di rumah sakit hingga menghembuskan nafas terakhir," pungkasnya     Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar