Jumat, 29 Maret 2024

Peralatan Rumah Tangga Sumbang Inflasi Awal Tahun di Kudus

Yuda Auliya Rahman
Selasa, 2 Februari 2021 12:41:30
Ilustrasi
[caption id="attachment_96487" align="alignleft" width="565"] Ilustrasi[/caption] MURIANEWS, Kudus – Pada Januari 2021 Kabupaten Kudus mengalami inflasi sebesar 0,27 persen. Jumlah tersebut dibarengi dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 104,94 persen. Kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga menjadi salah satu kelompok penyumbang inflasi tertinggi di Kota Kretek yakni sebesar 1,31 persen. Selain kelompok tersebut, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran juga menyumbang naiknya inflasi yakni sebesar 0,36 persen. Serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,10 persen. "Lima komoditas utama penyebab inflasi di Kudus itu naiknya upah asisten rumah tangga, nasi dengan lauk, tempe, cabai rawit hingga beras," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kudus Rahmadi Agus Santosa, Selasa (1/2/2021). Kemudian ada juga kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,42 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,30 persen, kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,29 persen, serta kelompok transportasi sebesar 0,17 persen. "Untuk kelompok pengeluaran rekreasi, olahraga, dan budaya dan kelompok pendidikan masih stabil dan tidak mengalami perubahan harga," ucap dia. Meski demikian, kenaikan  inflasi tersebut tergolong rendah dibanding sejumlah kota dan kabupaten pembanding lain di Jawa Tengah. Hanya saja, Kota Semarang mengalami inflasi yang lebih rendah di banding Kudus, yakni sebesar 0,14 persen. Inflasi tertinggi, lanjut dia, adalah Kota Surakarta sebesar 0,68 persen, Kota Purwokerto 0,35 persen, disusul dengan Kota Cilacap yang sama mengalami inflasi yang sama dengan Kabupaten Kudus yakni  sebesar 0,27 persen. "Kota Tegal menjadi satu-satunya kota yang mengalami deflasi yakni sebesar 0,17 persen," ujar dia. Sedangkan secara nasional, pada bulan Januari 2021,  mengalami inflasi sebesar 0,26 persen dengan indeks harga 105,95 persen. “Sementara untuk Jawa Tengah mengalami inflasi 0,22 persen dengan indeks harga 105,74 persen,” tandasnya.   Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar