Jumat, 29 Maret 2024

Sungai Lusi Grobogan Meluap, 527 Rumah di Sembilan Desa Kebanjiran

Dani Agus
Sabtu, 30 Januari 2021 18:00:03
Banjir yang terjadi akibat meluapnya Sungai Lusi di Kabupaten Grobogan. (MURIANEWS/Dani Agus)
[caption id="attachment_205857" align="alignleft" width="1280"] Banjir yang terjadi akibat meluapnya Sungai Lusi di Kabupaten Grobogan. (MURIANEWS/Dani Agus)[/caption] MURIANEWS, Grobogan - Naiknya elevasi Sungai Lusi dalam beberapa hari terakhir mengakibatnya banjir di sejumlah lokasi. Data dari BPBD Grobogan menyebutkan, meluapnya Sungai Lusi itu mengakibatkan banjir di sembilan desa. “Dari pendataan yang kami lakukan hingga pukul 15.00 WIB tadi, total ada 527 rumah yang terdampak banjir. Untuk areal sawah yang terdampak banjir juga cukup banyak tetapi belum kami data,” kata Kepala BPBD Grobogan Endang Sulistyoningsih, Sabtu (30/1/2021). Endang menjelaskan, ada empat kecamatan yang wilayahnya terdampak banjir luapan Sungai Lusi. Yakni, Kecamatan Tawangharjo, Grobogan, Purwodadi, dan Brati. Untuk Kecamatan Tawangharjo, dampak banjir ada di Desa Jono (11 KK) dan Mayahan (125 KK). Selanjutnya, Desa Rejosari (11 KK) dan Getasrejo (71) di Kecamatan Grobogan, serta di Desa Menduran, Kecamatan Brati ada 5 KK yang terdampak. [caption id="attachment_205858" align="alignleft" width="880"] Meluapnya Sungai Lusi mengakibatkan bencana banjir di sembilan desa yang ada di empat kecamatan. (MURIANEWS/Dani Agus)[/caption] Untuk wilayah Kecamatan Purwodadi paling banyak terdampak luapan Sungai Lusi karena ada ratusan rumah yang tegenang. Yakni, di Kelurahan Purwodadi (159 KK), Kelurahan Kuripan (45 KK), Desa Karanganyar (50 KK), dan Desa Kedungrejo (50 KK). “Sampai saat ini, kami masih terus melakukan monitoring. Sebagian warga yang terdampak banjir juga sudah kita kirimi bantuan,” ujarnya. Terkait kondisi itu, Endang meminta masyarakat untuk selalu waspada. Pasalnya, elevasi sungai saat ini masih cukup tinggi dan cuaca juga masih turun hujan sejak Kamis (28/1/2021). Meski demikian, ia meminta agar masyarakat tidak perlu panik. “Petugas penanganan bencana sudah diminta siaga serta memonitor elevasi sungai secara rutin. Selain itu, anggota juga sudah menyiapkan peralatan penanganan banjir jika sewaktu-waktu diperlukan,” sambungnya. Endang menambahkan, selain Sungai Lusi, pihaknya juga meningkatkan kewaspadaan di daerah yang berada di sepanjang aliran sungai besar lainnya. Seperti sungai Jajar, Tuntang, dan Serang. “Koordinasi dengan pihak desa juga kita tingkatkan saat ini. Kami minta pihak desa agar segera memberikan informasi jika ada potensi terjadinya bencana,” pungkasnya.   Reporter: Dani Agus Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar