Jumat, 29 Maret 2024

Menag Ingin Borobudur Jadi Rumah Ibadah Buddha Dunia, Ganjar Sambut Gembira

Ali Muntoha
Sabtu, 30 Januari 2021 12:31:15
Umat Budha mengikuti peringatan Asalha Maha Puja 2563/2019 di Pelataran Candi Borobudur. (MURIANEWS.com)
[caption id="attachment_167810" align="alignleft" width="1280"] Tari Dewi Tri Sekti, dibawakan dengan indah oleh Duta Seni Jepara di arena Borobudur Festifal 2019. (MURIANEWS.com/Budi Erje)[/caption] MURIANEWS, Semarang – Menteri Agama (Menagh) Yaqut Cholil Qoumas berencana menjadikan Candi Borobudur sebagai pusat rumah ibadah umat Buddha di seluruh dunia. Sehingga Borobudur yang berada di wilayah Jawa Tengah itu tidak hanya sekadar sebagai tempa wisata. "Kita berharap segenap ormas keagamaan dan majelis Buddha bersatu padu dalam mewujudkan Borobudur sebagai sentral rumah ibadah umat Buddha dunia. Misalnya dalam perayaan Waisak dan perayaan keagamaan lainnya," ujar Menag dilansir dari laman resmi Kemenag. Menyikapi hal ini, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut gembira. Ia menyatakan mendukung renana tersebut. Apalagi jauh hari sebelumnya, Ganjar menyebut sudah punya ide itu dan telah disampaikan ke Wakil Presiden Budiono, ketika menghadiri perayaan Waisak di Borobudur. Ini terjadi saat Ganjar baru menjabat gubernur di periode pertamanya. "Tapi saat itu belum ada tindaklanjutnya. Hari ini, Pak Menag menyampaikan itu dan ini berita yang sangat menggembirakan," katanya, Sabtu (30/1/2021). Menurut Ganjar, potensi menjadikan Borobudur sebagai rumah ibadah Buddha dunia sangat besar. Dirinya pernah ngobrol dengan para Dante dan orang-orang yang aktif di organisasi agama Buddha. Dari obrolan itu, diketahui ada sekitar lima juta umat Buddha dunia yang sangat aktif. "Dan di Buddha itu, setahun minimal ada lima perayaan keagamaan. Bayangkan saja, akan ada sekian juta orang yang akan berkunjung ke Borobudur dan itu bisa berkali-kali dalam setahun," terangnya. Dengan begitu, maka nilai religiusitas di kawasan candi Buddha itu semakin kuat. Juga, sisi pergaulan antaragama dan pergaulan dengan masyarakat internasional. "Tentu akan banyak sekali manfaatnya. Pada prinsipnya saya mendukung keputusan Pak Menag ini," tegasnya. Meski begitu, Ganjar berharap Menag merangkul semua pihak yang berkepentingan untuk berkomunikasi. Baiknya lanjut dia, antar Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) diajak duduk bareng dan saling mendukung, agar masyarakat menjadi paham akan diarahkan kemana.   Reporter: Ali Muntoha Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar