Jumat, 29 Maret 2024

Pandemi, Simulasi Pariwisata di Pantai Kartini Jepara Hanya Mampu Sedot 20 Persen Pengunjung

Budi Santoso
Rabu, 20 Januari 2021 17:56:48
Simulasi pariwisata di Pantai Kartini Jepara sepi meski sudah disediakan tempat cuci tangan. (MURIANEWS/Budi Erje)
[caption id="attachment_205141" align="alignleft" width="880"] Simulasi pariwisata di Pantai Kartini Jepara sepi meski sudah disediakan tempat cuci tangan. (MURIANEWS/Budi Erje)[/caption] MURIANEWS, Jepara - Selama masa pandemi Covid-19, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jepara melakukan simulasi Pariwisata di dua obyek wisata andalannya. Masing-masing di Pantai Kartini dan Pantai Bandengan. Simulasi tersebut digelar setiap hari Sabtu dan Minggu. Manajer Pantai Kartini Jepara, Joko Wahyu Sutejo menyatakan, jumlah pengunjung pada saat simulasi dilakukan, hanya berkisar 20 persen saja dari biasanya. Persentase ini didasarkan pada jumlah kunjungan normal, sebelum pandemi Covid-19 terjadi. “Dulu, untuk jumlah kunjungan normal di Pantai Kartini kisarannya mencapai 1.000 orang per hari. Saat ini, dengan simulasi yang digelar, pengunjung yang datang hanya masyarakat sekitar objek wisata saja,” ujar Joko Wahyu Sutejo, Rabu (20/1/2021). Dari simulasi pariwisata yang sudah dilaksanakan, para pengunjung yang datang hampir semuanya memahami tentang penerapan protokol kesehatan. Selain itu, Tim Satgas Penanganan Covid-19 Jepara juga melakukan patroli penerapan protokol kesehatan. Namun demikian, ada juga pengunjung yang tidak mengindahkan masalah protokol kesehatan ini. Mendapati hal seperti ini, akhirnya para petugasnya yang mengambil peran melakukan edukasi. Melalui imbauan lewat pengeras suara, para petugas akan menyampaikan penjelasan-penjelasan mengenai hal ini. “Sekitar 90 persen pengunjung sudah tertib dengan menerapkan protokol kesehatan. Namun, kadang kala ada juga sih yang membuka masker dan bergerombol di lingkungan Pantai Kartini Jepara. Yang seperti ini, para petugas kami akan mengingatkannya secara proaktif,” tambahnya. Simulasi Pariwisata, yang sudah dilakukan, paling tidak sudah membantu masyarakat yang berkiprah di usaha pariwisata. Khususnya masyarakat pelaku pariwisata di sekitar lokasi, paling tidak sudah sedikit terbantu. Misalnya para pedagang, atau pengelola perahu yang melayani pelayaran ke Pulau Panjang. Karena sedikitnya sudah 9 bulan lebih mereka sempat terhenti total usahanya. Terpisah, Kabid Destinasi Pariwisata Nur Zuhruf menegaskan, pembukaan pariwisata di Jepara secara keseluruhan belum dilakukan. Pembukaan secara terbatas melalui kegiatan simulasi yang masih dimungkinkan. Meski begitu, pihaknya memastikan, para pelaku usaha pariwisata di Jepara, secara umum sudah siap jika nantinya memang dibuka, dalam kenormalan baru. “Misalnya dibuka, sebenarnya para pelaku usaha pariwisata sudah siap. Namun tentu saja hal ini masih perlu dipertimbangkan pemerintah. Sehingga keputusannya tidak menimbulkan masalah terkait penyebaran Covid-19,'' ujar Nur Zuhruf.   Reporter: Budi Erje Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar