Jumat, 29 Maret 2024

Efikasi Vaksin Sinovac 65,3 Persen, IDI Kudus: Sudah Sesuai Standar WHO

Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 13 Januari 2021 14:24:32
Gubernur Ganjar Pranowo meninjau vaksin Covid-19 Sinovac yang baru tiba. (MURIANEWS/Istimewa)
MURIANEWS, Kudus - Badan Pengawas Obat dan Makanan(BPOM) sudah memberikan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) vaksin Sinovac. Artinya pemberian vaksin Sinovac dapat dilaksanakan. Selain itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga sudah memastikan vaksin tersebut halal. Perihal efikasi atau kemanjuranya, BPOM menyebut sebesar 65,3 persen. Efikasi adalah kemampuan vaksin untuk memberikan manfaat bagi individu yang divaksin. BPOM menyebut vaksin ini mampu untuk menurunkan kejadian penyakit Covid-19 hingga 65,3 persen. Humas Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kudus dr Dony Wicaksana mengatakan, angka efikasi itu didapatkan dari uji klinis vaksin Sinovac yang dilakukan di Indonesia efikasinya.  Sebelumnya uji klinis Sinovac juga sudah dilakukan di Brazil, dan Turki. "BPOM sudah menjelaskan bahwa vaksin Sinovac itu efikasinya 65,3 persen. Itu dari sumber uji klinis yang dilakukan di Bandung," katanya, Rabu (13/01/2021). Dokter Dony menyebut, efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen ini sudah memenuhi standar persyaratan efikasi vaksin yang ditetapkan oleh WHO (World Health Organization) sebesar lebih dari 50 persen. Artinya, efikasi vaksin Sinovac sudah memenuhi syarat. "Untuk vaksin Sinovac ini sudah memenuhi standar WHO karena efikasi vaksin sudah lebih dari 50 persen. Khasiat dan mutunya sudah teruji," terang dr Dony. Oleh sebab itu, dr Dony menyampaikan bahwa masyarakat tidak perlu takut ketika nantinya divaksin. Dia menyarankan agar masyarakat mencari sumber informasi yang valid dan menghindari hoaks yang ada terkait vaksinasi. "Untuk masyarakat umum divaksinnya kan nanti setelah tenaga kesehatan. Karena memang yang awal divaksin tenaga kesehatan dulu. Masyarakat kan bisa berkaca dari situ. Bisa juga melihat dari daerah lain seperti Jakarta. Karena untuk Kudus saat ini kan vaksinasi masih menunggu," ujar dia. Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar