Kamis, 28 Maret 2024

Puluhan Kali Muntahkan Lava Pijar, Status Gunung Merapi Masih Siaga

Murianews
Jumat, 8 Januari 2021 10:34:48
Guguran lava pijar di Gunung Merapi, Selasa (5/1/2021) malam. (BNPB)
MURIANEWS, Magelang – Gunung Merapi tercatat puluhan kali memuntahkan awan panas dan guguran lava pijar dalam kurun waktu dua hari, 7-8 Januari 2021. Meski demikian, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) masih menetapkan status siaga (level III). Status siaga artinya aktivitas gunung berapi terus mengalami peningkatan yang semakin nyata dan terjadi erupsi. Ancaman bahaya erupsi dapat meluas tetapi tidak mengancam permukiman penduduk. Jika mengancam permukiman penduduk, statusnya akan naik menjadi awas. Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, menjelaskan awan panas teramati pada periode 7 Januari 2021 sebanyak 4 kali. Awan panas tercatat dalam seismik dengan amplitudo 10-28 milimeter dan durasi 93-155 detik. "Periode kemarin (7/1/2021) teramati 4 kali awan panas guguran dengan jarak luncur 300-400 meter mengarah ke barat daya," kata Hanik seperti dikutip Solopos.com, Jumat (8/1/2021). BPPTKG juga mencatat kejadian guguran lava pijar. Jarak luncur lava pijar, kata Hanik, maksimum 800 meter. "Guguran lava pijar teramati 19 kali dengan jarak luncur maksimum 800 meter arah kali Krasak," jelasnya. Berdasarkan data BPPTKG, kegempaan Gunung Merapi pada periode 7 Januari tercatat gempa guguran sebanyak 117 kali, embusan 99 kali. Kemudian gempa fase banyak 251 kali, vulkanik dangkal sebanyak 45 kali, dan tektonik jauh sebanyak 3 kali. Lebih lanjut, Hanik menguraikan data kejadian guguran lava pijar pada periode 8 Januari 2021 pukul 00.00 hingga 06.00 WIB. Lava pijar, kata Hanik, masih masuk ke aliran Kali Krasak. "Guguran lava pijar pada periode 8 Januari pukul 00.00 hingga 06.00 WIB sebanyak 4 kali dengan jarak luncur maksimum 800 meter ke Kali Krasak. Suara guguran 2 kali dengan intensitas sedang," paparnya. Bersamaan dengan kejadian guguran pada periode tengah malam hingga pagi ini, dalam data seismik tercatat gempa guguran sebanyak 29 kali dengan amplitudo 3 hingga 24 milimeter durasi 21,2-113 detik. "Gempa guguran sebanyak 29 kali, sementara embusan 11 kali, fase banyak 49 kali, vulkanik dangkal 14 kali, dan tektonik jauh 1 kali," ungkapnya. "Untuk masyarakat kewaspadaan ditingkatkan, sampai saat ini potensi bahaya belum sampai lebih dari 5 Kilometer," pungkasnya.   Penulis: Supriyadi Editor: Supriyadi Sumber: Solopos.com

Baca Juga

Komentar