Kamis, 28 Maret 2024

GeNose C19 Buatan UGM Masih untuk Skrining, Diagnosis Tetap Pakai Swab PCR

Vega Ma'arijil Ula
Kamis, 7 Januari 2021 13:18:29
Alat deteksi Covid-19 GeNose C19 buatan UGM. Alat ini diklaim mempunyai tingkat akurasi 97 persen. (MURIANEWS/Istimewa)
MURIANEWS, Kudus - Alat deteksi Covid-19 lewat embusan napas bernama GeNose C19 yang dibuat oleh Universitas Gadjah Mada (UGM) disebut fungsinya masih sekadar untuk skrining. Sementara untuk proses penegakan diagnosa masih menggunakan swab PCR. Meskipun alat itu diklaim mempunyai tingkat akurasi sampai 97 persen, dan hasilnya bisa keluar dalam waktu tiga menit. Pemerhati masalah Covid-19, dr Wahyu Wijanarko menyampaikan swab PCR saat ini masih yang paling efektif untuk mendiagnosa Covid-19. Namun, dr Wahyu juga menyampaikan bahwa bisa saja ke depannya GeNose digunakan untuk diagnosis Covid-19. "Untuk saat ini dari studi yang ada tetap disarankan swab PCR. Kalau GeNose itu saat ini baru untuk skrining yang fungsinya untuk tracking secara cepat. Tapi mungkin suatu saat GeNose bisa saja untuk diagnosis," katanya, Kamis (7/01/2021). Dia menyebut, GeNose memiliki cara kerja mengambil sampel dari embusan napas seseorang. Embusan napas itu nantinya dikenali oleh sensor yang dihubungkan dengan Artificial Intelligence (AI) pada perangkat. "Semakin sering GeNose dipakai, itu nanti semakin akurat mendeteksinya. Hasilnya bisa langsung diketahui. Dan memang dari Kemenkes juga sudah memberikan izin edar," terangnya. Lebih lanjut, dr Wahyu juga mengatakan saat ini virus corona mengalami perubahan dibandingkan saat awal-awal menyebar. Untuk itu dia mengimbau agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. "Jangan sampai berpikir yowes piye neh. Jangan sampai jenuh seperti itu. Memang jenuh tapi hal itu tidak bisa diterima karena situasi saat ini lebih parah. Imbauan kami masyarakat tetap waspada dan disiplin menerapkan 3M," harapnya. Baca: Jajal Sendiri di Pabriknya, Ganjar Langsung Beli 35 Unit Alat Deteksi Covid dari UGM Sementara itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga mengusulkan kepada Presiden Joko Widodo agar semua daerah menggunakan GeNose dalam meningkatkan proses tracing. Ia menyebut, alat tersebut bisa membantu lantaran harganya yang jauh lebih murah ketimbang alat PCR. Terlebih tidak semua rumah sakit atau fasilitas kesehatan lain mempunyai alat tersebut. "GeNose tidak, semua orang gampang menggunakan. Alatnya portabel, pengecekan cepat dan harganya murah. Maka tadi saya usulkan pada Presiden semua menggunakan GeNose untuk membantu surveilans melakukan tracing," jelasnya. Dengan GeNose, maka proses tracing dan testing akan semakin mudah dan cepat. Ketika ada satu yang positif, maka 30 orang kontak dekat dan erat dapat diminta meniupkan napas ke kantong dan dicek untuk mengetahui hasilnya apakah positif atau negatif. "Dengan kecepatan itu, maka bisa dilakukan treathment dengan cepat. Oh kamu OTG tidak usah ke rumah sakit, kamu ada gejala harus dirawat dan sebagainya. Treathment nilah yang akan lebih cepat dengan GeNose. Lebih dari itu, ini cerita karya anak bangsa yang harus didukung. Saya mendukung penuh, makanya Jateng pakai GeNose," pungkasnya.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar