Kamis, 28 Maret 2024

Menag Yaqut Sowan KH Ahmad Badawi Kudus, Beri Motifasi Santri Agar Tak Minder

Yuda Auliya Rahman
Sabtu, 26 Desember 2020 09:45:39
Gus Yaqut dan Gus Badawi sedang berbincang. (MURIANEWS/Yuda Auliya Rahman)
MURIANEWS, Kudus - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas bersilaturahmi ke kiai di Kudus. Ia mendatangi pengasuh Pondok Pesantren Darul Falah Jekulo, Kudus, KH Ahmad Badawi Basyir, Jumat (26/12/2020) malam. Gus Yaqut sapaan akrabnya bersilaturahmi dengan tujuan meminta doa restu pada Gus Badawi. Supaya saat menjabat menjadi Menteri Agama, bisa amanah, lancar, dan bermanfaat bagi masyarakat banyak. "Saya silaturahim ke para kiai, untuk mohon doa restu. Agar saat kerja nant lancar, selamat dan manfaat," katanya. Ia juga memberi memotivasi kepada santri-santri Pondok Pesantren Darul Falah, agar tidak pernah minder ketika menjadi santri. Sebab, santri juga bisa jadi pemimpin. "Santri bisa jadi wakil presiden, santri bisa jadi Menteri Agama, bahkan santri bisa jadi presiden seperti Gus Dur. Sekali lahi jangan pernah minder jadi santri, belajar dan ngaji yang benar. Insyaallah manfaat dunia akhirat," pesannya. Sementara KH Ahmad Badawi Basyir atau Gus Badawi berpesan kepada Gus Yaqut agar saat menjadi menteri agama bisa tetap tawaduk, memberikan suasana baru. Sehingga agama bisa menginpirasi kehidupan. "Tetep tawadu, tetap nderek fatwane Gus Mus, fatwane Mbah Cholil (Ayah Gus Yaqut). Insyaallah dia (Gus Yaqut) pekerja yang baik. Bisa memberikan toleransi beragama. Sebelum jadi menteri ia sudah membuktikan bahwa Islam itu damai, punya toleransi. Bisa jadi menteri yang menginspirasi anak muda," ucapnya. Lebih lanjut Gus Badawi mengatakan bahwa pesantren dulu dengan pesantren sekarang itu berbeda. Sekarang ini, selain tentang akhlak serta ilmu manfaat pesantren sudah meluas ke karir. "Sekarang meluas ke karir, pesantren sudah punya sekolah, dekat dengan perguruan tinggi. Itu yang kami inginkan agar undang-undang kepesantrenan bisa terinplementasi dengan baik," tandasnya.   Reporter: Yuda Auliya Rahman Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar