Selasa, 19 Maret 2024

BPBD Jepara Angkut 2,6 Ton Sampah Infeksius Covid-19 ke Semarang

Budi Santoso
Kamis, 24 Desember 2020 15:09:11
Petugas mengangkut sampah medis Covid-19 yang menggunung. (MURIANEWS/Budi Erje)
MURIANEWS, Jepara - Sebanyak 2,6 ton sampah infeksius Covid-19 yang sempat menumpuk di Jepara akhirnya diangkut ke Semarang. Pengangkutan sampah limbah Covid-19 ini dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jepara, Kamis (24/12/2020). Kepala BPBD Jepara, Kusmiyanto menyatakan ada 2,6 ton limbah yang terkumpul di dua tempat. Masing-masing di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bandengan sebanyak 1,1 ton dan yang ditampung di halaman Kantor BPBD Jepara sebanyak 2,5 ton. Limbah Covid-19 tersebut sebelumnya memang ditimbang lebih dulu sebelum diangkut ke Semarang. “Hari ini sampah infeksius Covid-19 memang sudah mulai diambil pihak ketiga yang sudah ditunjuk. Setelah ditimbang, jumlah sampah infeksius yang menumpuk di TPA Bandengan sebanyak 1,1 ton. Sementara yang di halaman kantor BPBD Kabupaten Jepara diperkirakan mencapai 1,5 ton,” ujar Kusmiyanto, Kamis (24/12/2020). Permasalah pengelolaan limbah infeksius Covid-19 memang sempat muncul, setelah tidak ada penanganan lebih lanjut setelah terkumpul di TPA Bandengan. Selama kurang lebih tiga bulan, limbah infeksius yang tidak ditangani akhirnya menumpuk di dua tempat. Satu di gudang TPA Bandengan dan satu lagi berada di halaman Kantor BPBD Jepara. Dijelaskan oleh Kusmiyanto, untuk semua limbah yang ada di TPA Bandengan sudah diambil semua dan dikirim ke Semarang. Namun yang di Halaman Kantor BPBD Jepara, masih tersisa sedikit. Dari limbah yang beratnya mencapai 1,5 ton yang ada, baru bisa diangkut sebanyak 1,150 ton. Sisa limbah ini, dipastikan akan diselesaikan pengangkutannya pada Kamis (24/12/2020) siang. “Untuk teknis penanganan selanjutnya, masih akan dibicarakan lagi. Tahun anggaran baru akan ada kebijakan lain. Saat ini BPBD hanya melakukan penanganan sampai akhir tahun 2020 saja. Paling penting saat ini bisa bersih dulu. Selanjutnya akan ada pembahasan lebih tehnis lagi,” tambah Kusmiyanto.   Reporter: Budi Erje Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar