Jumat, 29 Maret 2024

Bencana Alam Mengintai Kudus Akibat Cuaca Ekstrem

Vega Ma'arijil Ula
Sabtu, 19 Desember 2020 09:45:35
Petugas BPBD Kudus mengevakuasi pohon tumbang di tempat wisata Rejenu Kudus, beberapa waktu lalu. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)
MURIANEWS, Kudus - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus memprediksi kejadian bencana alam berpotensi masih terjadi hingga Maret tahun depan. Penyebabnya lantaran cuaca yang sampai saat ini masih ekstrem. Beberapa daerah di Kudus yang masih berpotensi terjadi bencana longsor yakni di Kecamatan Dawe dan Kecamatan Gebog. Untuk daerah banjir dimungkinkan masih terjadi di Kecamatan Jati, Mejobo, dan Kaliwungu. Sedangkan untuk pohon tumbang hampir merata di beberapa tempat. Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kudus tempat mengatakan, pihaknya selalu mengingatkan berbagai pihak untuk selalu siap siaga. "Dimungkinkan intensitasnya lebih tinggi. Maka dari itu, kami selalu ingatkan desa. Bahwa pemetaan mitigasi di desa-desa harus siap, baik itu secara SDM maupun sarpras untuk penanggulangan bencana. Kenali bencananya, kurangi risikonya," katanya, Sabtu (19/12/2020). Sementara Staf Penanggulangan dan Kesiapsiagaan BPBD Kudus Agus Hartono, mengatakan cuaca ekstrem yang terjadi berpotensi menyebabkan berbagai bencana alam. "Kami dari BPBD Kudus memprediksi bencana masih bisa terjadi sampai Maret 2021 karena cuaca masih ekstrem. Masih hujan dan angin, masih berpotensi juga terjadi longsor di daerah atas," jelasnya. Untuk mengantisipasi hal itu, pihaknya saat ini masih melakukan sosialisasi tanggap bencana. Terutama di daerah-daerah dengan kerawanan bencana tinggi. "Untuk sosialisasi tanggap bencana bagian Dawe dan Gebog terus kami gencarkan. Pengurangan risiko bencana seperti perimbasan pohon, bersih sungai, dan pemetaan longsor juga kami pantau terus," ujar dia. Lebih lanjut, menurut dia pihak BPBD Kudus bersama Satgas bencana terus berkoordinasi. Agus mengimbau masyarakat tetap waspada. "Kami mengimbau masyarakat ketika terjadi sesuatu bisa diinfokan ke BPBD lewat 112," imbuhnya.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar