Jumat, 29 Maret 2024

Sampah Medis Covid-19 Menggunung di TPA Bandengan, Jumlahnya Hampir 1 Ton

Budi Santoso
Jumat, 18 Desember 2020 11:45:05
Alat berat digunakan untuk meratakan sampah di TPA Bandengan Jepara. (MURIANEWS.com/Budi Erje)
MURIANEWS, Jepara - Sampah yang berasal dari proses penanganan Covid-19 di Kabupaten Jepara, menjadi persoalan baru. Pasalnya, sampah medis yang sudah dikemas sudah mengunung dan belum mendapatkan kejelasan bagaimana penanganannya. Pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menempatkan sampah tersebut dalam sebuah gudang yang ada di TPA Bandengan. Pihak DLH Jepara, melalui Kabid Pertamanan dan Pengelolaan Sampah, Lulut Ariyanto mengakui penanganan sampah penanganan Covid-19 di Jepara memang tengah mengalami masalah. Sebelumnya untuk sampah medis ini ditampung di TPA Bandengan, untuk kemudian secara periodik diambil oleh pihak ke-3 yang sudah ditunjuk oleh Provinsi Jawa Tengah. Sejak pandemi Covid-19 berlangsung, sudah tiga kali pihak ketiga yang ditunjuk Pemprov Jateng mengambil sampah medis tersebut. Namun beberapa bulan terakhir, mereka komplain, karena sampah medis yang dihasilkan tidak sesuai dengan kesepakatan dalam kontrak mereka. Sampah medis yang dihasilkan di Jepara dinilai berat. Sehingga dalam beberapa bulan terakhir, tidak diambil lagi oleh pihak ketiga yang ditunjuk. Saat ini yang tersisa di TPA Bandengan jumlahnya mencapai hampir 1 ton. “Jadi sampah medis itu kami ambil dari masing-masing Puskesmas di Jepara. Lalu kami kumpulkan di TPA, dan biasanya diambil oleh pihak ketiga yang ditunjuk Provinsi. Tapi kali ini tidak diambil lagi karena satu dan lain hal,” ujar Lulut Ariyanto, Jumat (18/12/2020). Jumlah sampah medis yang muncul dari proses penanganan Covid-19 di Jepara, rata-rata beratnya 900 kg setiap kali diambil. Menurut pihak ketiga, hal itu terlalu berat dan tidak sesuai dengan kontrak kerja mereka. Sampah yang diambil menurut mereka hanya sampah berupa masker, sarung tangan dan tissue, yang digunakan dalam penanganan covid. Pihaknya sendiri tidak bisa memastikan, berupa apa sampah medis tersebut. Sebab selama ini dari masing-masing Puskesmas sudah diminta untuk tidak menggunakan kardus. Hal ini dilakukan untuk keselamatan petugas yang mengambilnya. Masalah ini, juga sudah disampaikan ke Pimpinan dan sudah mulai dilakukan pembahasan untuk jalan keluarnya. “Sudah kami laporkan ke atasan, dan saat ini sedang dalam proses pembahasan untuk penanganannya. Rencanannya masalah ini ada kemungkinan akan dialihkan ke BPBD. Pastinya baru pekan depan aka nada rapat pembahasan,” tambah Lulut Ariyanto. Terpisah, Kepala DLH Jepara, Elida Farika menyatakan, dalam masalah sampah medis ini, pihaknya hanya dititipi saja. Sampah-sampah itu diambil dari masing-masing Puskesmas yang ada kemudian ditampung dan menunggu diambil. Namun karena ada permasalahan, masalah ini kemudian sudah disampaikan kepada pimpinan daerah, untuk mendapatkan jalan keluar. “Masalah ini sedang diproses pembahasannya. Kami sudah koordinasikan dengan pihak ke-3 yang ditunjuk DLH Propinsi Jawa Tengah. Juga sudah kami sampaikan ke pimpinan juga. Masih dalam proses pembahasan,” tandas Elida Farikha.   Reporter: Budi Erje Editor: Supriyadi

Baca Juga

Komentar