Kamis, 28 Maret 2024

Banyak Sawah di Setrokalangan Kudus Gagal Panen Usai Sepekan Terendam Banjir

Vega Ma'arijil Ula
Rabu, 16 Desember 2020 15:12:47
Petani di Dukuh Karangturi, Kasmirah menunjukkan sawah yang terendam banjir. (MURIANEWS/Vega Ma'arijil Ula)
MURIANEWS, Kudus - Lahan pertanian di tiga dukuh di Desa Setrokalangan, Kecamatan Kaliwungu, Kudus mengalami gagal panen usai terendam banjir sejak sepekan terakhir. Lahan pertanian di tiga dukuh Di Desa Setrokalangan yang terendam itu meliputi Dukuh Setro, Dukuh Kalangan, dan Dukuh Karangturi. Lahan pertanian di tiga dukuh itu mayoritas ditanami padi dan ada beberapa yang ditanami cabai. Salah seorang petani asal Dukuh Karangturi, RT I, RW III, Kasmirah mengatakan, sawah yang disewanya terendam sejak sepekan lalu. "Katah tandhuran pari ingkang kerendem banyu dados gagal panen (Banyak tanaman padi yang terendam banjir sehingga gagal panen," katanya, Rabu (16/12/2020). Sementara, Kades Setrokalangan Didik Handono mengatakan, lahan pertanian sudah surut usai sepekan terendam banjir. Namun, warganya mengalami kerugian akibat gagal panen. "Petani yang bertanam padi mengalami gagal panen karena sawah mereka terendam banjir," katanya. Dia menyebut, luasan sawah yang terendam banjir mencapai 20 hektare. Sementara persentase gagal panennya mencapai 80 persen. “Kalau nominal kerugiannya untuk 20 hektare sawah di tiga dukuh itu ya lebih dari Rp 200 juta," terang dia. Ditanya soal upaya pihak desa, Didik tengah mengusulkan bantuan ke Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus. "Kalau desa belum bisa beri bantuan. Tapi kami sudah usulkan pengajuan bantuan benih padi. Beberapa hari lalu lahan pertanian warga juga sudah dicek Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Setrokalangan," sambungnya. Lebih lanjut, menurut Didik, saat ini sudah ada normalisasi sungai SWD I untuk dialirkan ke Sungai Wulan.  "Harapannya dengan adanya normalisasi sungai ini bisa menanggulangi banjir sehingga tidak merendam persawahan dan kediaman warga," harapnya. Terpisah, Kabid Tanaman Pangan dan Perkebunan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Dewi Masitoh mengatakan pihaknya tengah melakukan inventarisir lahan yang sudah puso atau gagal panen setelah enam hari terendam banjir. "Kami akan lakukan inventarisasi permohonan benih padi ke pusat. Kami juga mendata petani yang sudah ikut Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Bagi yang sudah ikut AUTP akan kami ajukan klaim benih padi," terangnya. Lebih lanjut, terkait bantuan benih padi yang diusulkan lewat APBN 2021 diprediksi dapat dicairkan tahun depan. "Kalau saat ini kan anggaran sudah ditutup karena menjelang akhir tahun. Jadi kemungkinan baru bisa dicairkan tahun depan," imbuhnya.   Reporter: Vega Ma'arijil Ula Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar