Jumat, 29 Maret 2024

Progam Asuransi Tani Padi Masih Minim Dimanfaatkan Petani Kudus

Anggara Jiwandhana
Sabtu, 12 Desember 2020 09:31:26
Areal persawahan tergenang banjir saat panen beberapa waktu lalu. (MURIANEWS/Anggara Jiwandhana)
MURIANEWS, Kudus – Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) hingga kini masih minim dimanfaatkan para petani di Kabupaten Kudus. Padahal, progam tersebut memberikan jaminan jika ladang padi petani dilanda banjir atau terkena serangan hama. Kasi Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus Ratih Rustiyorini mengatakan, Kudus sebenarnya mendapat alokasi progam tersebut seluas 3000 hektare. Namun hingga kini, pihak dinas mencatat lahan pada garapan petani yang didaftarkan, baru sekitar 15,44 persen. “Padahal ketika garapan petani yang puso akibat banjir atau serangan hama bisa dapat ganti atas biaya yang sudah dikeluarkan,” katanya, Sabtu (12/12/2020) pagi. Oleh karena itu, pihaknya berharap para petani bisa segera mendaftarkan sawah padinya. Terutama pada daerah-daerah yang rawan bencana alam. “Petani juga tidak perlu membayar semua preminya karena disubsidi pemerintah,” sambungnya. Persyaratannya sendiri, kata Ratih, yang paling utama adalah harus sudah terdaftar dalam kelompok petani serta menyerahkan fotokopi identitas diri serta mengisi formulir yang disediakan. Untuk diketahui, alokasi program AUTP seluas 3.000 hektare, meliputi program bantuan dari Pemerintah Provinsi Jateng untuk lahan seluas 1.000 hektare dan sisanya, 2.000 hektare dari pemerintah pusat. Namun, khusus program AUTP yang biaya preminya ditanggung pemerintah provinsi, hanya terbatas untuk lima kecamatan yang memang berada di daerah rawan bencana banjir. Seperti Kecamatan Undaan, Jati, Kaliwungu, Mejobo dan Jekulo, dengan luasan lahan padi maksimal 0,5 hektare. Sementara dari pemerintah pusat diperuntukkan untuk semua lahan tanaman padi di sembilan kecamatan di Kabupaten Kudus dengan luas tanaman padi maksimal dua hektare. Reporter: Anggara Jiwandhana Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar