Jumat, 29 Maret 2024

Kubu Hafidz-Hanies Angkat Bicara Soal Tudingan Penggelembungan Suara Pilkada Rembang

Cholis Anwar
Jumat, 11 Desember 2020 19:52:39
Gus Umam Nursalim bersama Hafidz-Hanies memberikan keterangan kepada wartawan. (MURIANEWS/Cholis Anwar)
MURIANEWS, Rembang – Tim pemenangan paslon nomor urut 01 Harno-Bayu Andriyanto menduga ada penggelembungan suara dalam Pilkada Rembang. Pesaingnya, kubu pasangan nomor urut 02 Abdul Hafidz- Mochamad Hanies Cholil Barro' pun angkat suara. Zaimul Umam Nursalim, Ketua Tim Pemananganan Hafidz-Anies mengatakan, menyerahkan penyelesaian tudingan tersebut ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Menurutnya, dugaan kecurangan maupun kejanggalan tersebut sudah menjadi ranah Bawaslu, sehingga pihaknya tidak akan turut campur. Namun, pihaknya mengaku akan tetap fokus untuk pengawalan suara. "Sudah ada sarana di Bawaslu. Kami akan menghormati segala sesuatu terkait proses Pilkada ini. Prinsip kami, kami akan fokus mengawal suara," jelasnya saat dikonfirmasi, Jumat (11/12/2020). Hingga kini pihaknya mengaku tetap yakin dan optimistis bahwa paslon 02 menang dalam kontestasi pilkada REMBANG tersebut. "InsyaAllah kami tetap optimis. Kami haqqul yaqin akan menjadi pemenang sejati," tegas pria yang akrab di sapa Gus Umam tersebut. Pihaknya juga meminta kepada tim sukses, relawan maupun pendukung paslon 02 untuk mengawal rekapitulasi suara hingga ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Rembang. "Sebagai bentuk rasa syukur kita, kami harap relawan ataupun pendukung mengawal C1 plano ini," tegasnya. Sebelumnya, Tim Pemenangan paslon 02 telah melakukan rekapitulasi sementara real count C1 plano. Hasilnya, paslon 02 unggul 1,2 persen atas paslon 01. Baca: Saksi Harno-Bayu Duga Ada Penggelembungan Suara di Pilkada Rembang Diberitakan sebelumnya, Tim saksi paslon nomor urut 01 Harno-Bayu Andriyanto, mengaku menemukan sejumlah kejanggalan selama proses pemungutan suara Pilkada Rembang. Kejanggalan itu muncul dalam rapat pleno rekapitulasi suara tingkat kecamatan, Jumat (11/12/2020). Ali Ircham, Saksi Paslon 01 tingkat Kecamatan Sarang mengatakan, ada dugaan penggelembungan suara yang terjadi. Sebab, dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) yang tercantum, justru penyalur hak pilih di TPS jumlahnya melebihi DPT. "Kami temukan kejanggalan ini hampir di seluruh TPS yang ada di Kecamatan Sarang. Seperti, jumlah pengguna hak pilih yang melebih dari jumlah DPT. Kemudian ada A5 yang tidak tertera tujuan mencoblosnya. Sehingga bisa jadi dia nyoblos lebih dari satu kali di TPS berbeda," katanya.   Reporter: Cholis Anwar Editor: Ali Muntoha

Baca Juga

Komentar

Berita Terkini